Hello word ..
Kata pertama yang buat aku selalu ambigu, bingung sapaan apa
pertama yang harus aku tulis di blog? tapi ya sudahlah lupakan saja. Anggap aja
ini hastag abaikan eeaaa. Hmm aku mau cerita, cerita gimana kabar keluargaku
sebulan ini.
Papaku sudah lama terkena penyakit, beliau menyebutnya
“batuk”. Aku gak tau kenapa cuman disebut batuk, atau karna gak ada nama lain,
atau memang namanya batuk? Halah. Keluhan papa kalau penyakit batuk ini tak
juga kunjung sembuh hapir sebulan penuh sebelum beliau menjalani perawatan
serius, hingga rawat inap di Rumah Sakit terkenal di Bontang.
Aku tau gimana perasaan mama yang juga sedih. Mama bilang
batuk papa semakin menjadi. “Kenapa mama gak bawa papa aja ke rumah sakit?”
saranku. “iyaa kalo kayak gini terus mama juga pengennya papamu diperiksa”
sahut mama dengan nada sedih.
Selang berapa hari aku menelpon mama dan mama memberika
kabar kalo papa sudah beliau bawa untuk periksa di RS PKT Bontang. Bukan cuman
periksa tapi papa juga rontgen paru-paru dan bagian dari pernafasan lainnya,
ternyata di dalamnya banyak sekali lendir yang menyebabkan papa sesak nafas
akibat dari batuk yang tak kunjung henti.
Yang pertama kali aku rasakan sewaktu mendengar papaku sakit
dan belum sembuh juga itu ibarat makanan manis jadi sedikit asin, ya hanya
sedikit saja. Perasaan khawatir muncul lagi saat mama sudah lama tidak
mengabari apa yang terjadi di Pulau seberang tempat kelahiranku 20 tahun lalu
itu.
Saat itu aku sedang menjalankan pekan UAS di kampusku. Hari
pertama UAS, aku merasa bahawa aku sama sekali tidak maksimal dalam menjawab
semua pertanyaan. Mata kuliah yang diujikan hari iu adalah manajemen keuangan
dan pengantar akuntansi II. Setelah selesai ujian, aku pulang dan tiba-tiba ada
sms masuk. Aku buka, isi tulisannya “ti, papamu sudah selesai operasi”. Jeggeeerr
! batinku. Aku saat itu sama sekali gak tau apa-apa. Kenapa operasi? Kenapa gak
ada kabar? Apa yang disembunyikan? Dan alasan mama “mama gak mau ganggu kamu
ujian, mama gak mau kamu kepikiran sama papa. Jadi mama kabarin sekarang”.
Pikiranku kemana-mana, segera aku telpon mama dan menanyakan
kabar papa. Papa yang hanya masi bisa terbaring sehabis operasi, masi butuh
banyak bantuan mama untuk mengambilkan makan, tissu dan lain sebagainnya. Suara
papa yang aku dengar seperti orang yang berbicara tapi sambil menutup hidung.
Mungkin itu efek sehabis operasi, tentunya tidak langsung sembuh. Masi banyak
beberapa tahapan pengobatan jalan yang harus di jalankan papa.
Hampir dua minggu papa menjalani rawat inap, biaya yang
dikeluarkan jga tidak sedikit. Yang terpenting papa bisa sembuh dan pulih
kembali menjalani hari harinya seperti biasa. Dan setelah di anggap cukup oleh
dokter papa bisa kembali pulang tapi tidak pulih langsung dari penyakitnya.
Lama papa dirumah kurang lebih juga dua minggu. Aku senang karna semakin lama
semakin membaik. Tapi tiga hari belakang ini batuk papa kambuh lagi, merasa
tubuh papa capek sampai mengeluarkan keringat jika batuk itu datang lagi. Susah
tidur, itu keluhan mama yang dialami papa.
Esoknya mama menelpon aku dengan nada suara sedih, aku tau
mama sedih tapi jangan sampai papa tau. Kekhawatiran mama membuat kakakku panik
dan akhirnya di bawa lagi ke RS PKT untuk menjalani pemeriksaan, hari pertama
papa di UGD dan tidak ada infus karna ditakutkan cairan itu akan masuk ke
paru-paru menjadi lendir yang susah untuk dikeluarkan(lagi). Ternyata papa
tidak bisa langsung dibawa pulang saat itu juga. Sampai hari ini papa masi
rawat inap di perawatan satu tanpa infus. Aku harapkan perawatan yang intensif
dan maksimal untuk papa.
Untuk mama jangan mengeluh dengan keadaan papa yang sepeti
ini. Aku mengerti bagaimana rasa sayangnya mama sama papa dan sebaliknya. Aku
jauh dari mereka. Apa yang harus aku lakukan? Aku bisa apa? Berdo’a untuk
kesembuhan papa itu pasti. Aku tidak ingin mengeluh karna aku sudah berdo’a.
Tuhan yang mengerti semua keadaan, Tuhan yang tau kapan waktunya memberikan
kesembuhan untuk papa. Tuhan itu Adil J
tapi kita tidak pernah mengerti seberapa adilnya Tuhan :D
Allahumma rabbasi adzibil ba’sa ishfi anta syafi laa
syifa’an illa syifa uka syifaan laa yughodilu saqoma walaa alaman amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar