STRUKTUR PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK, MONOPOLI DAN OLIGOPOLI
PASAR MONOPOLISTIK
Adalah salah Pasar persaingan
monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk
lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi
semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. Pada pasar monopolistik,
produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak
sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari
sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek
tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi
masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di
mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki
keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek
mempunyai pelanggan setia masing-masing.
bentukTeori Pasar persaingan
monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan karena ketidak
puasan terhada dya analisis model persaingn sempurna (perfect competition)
maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan
persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas
keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan
terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara
satu poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar.
Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga.
Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi
substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil,
contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik,
harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan
perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga
membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan
yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus
menjaga citra perusahaannya.
Sifat-sifat Monopolistik
- Untuk unggul di perlukan keunggulan persaingan yang
berbeda
- Mirip dengan persaingan sempurna
- Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit kekuatan
merubah harga
- Relatif keluar masuk pasar
- citra perusahaan.
Ciri-ciri sifat persaingan yang
monopolistik
- Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di
pasaran.
- Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya
bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan
dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.
- perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan
kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya
pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan
sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu
menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
- N Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu
mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar
biayanya.
- Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan
dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang’
dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk
menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
- kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang
pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak
sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan
bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada
persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye
periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.
- Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang
masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka
masing masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan
monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan
demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.
Karakteristik Pasar Persaingan
Monopolistik
¬ Produk yang terdiferensiasi
¬ Maksimasi laba dan
minimisasi rugi jangka pendek
¬ Laba ekonomi nol dalam
jangka panjang
¬ Biaya Marginal sama dengan
penerimaan marginal
¬ Jumlah produsen Banyak dalam
indusri (large number of firms)
PERMINTAAN PASAR MONOPOLISTIK
Permintaan dari suatu perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen
terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena
terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung
tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek
kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang
relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek,
keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar
dari biaya rata-rata. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum
yang daapat dinikmati oleh perusahaan. Sedangkan besarnya kerugian yang
diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian yang diderita adalah
kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap pendapatan. Kerugian
dapat diminimumkan saat MR=MC. Dalam jangka panjang, akan semakin banyak
perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari perusahaan-perusahaan
pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang
semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Tindakan Non Harga Pasar Tindakan
non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya.
Tindakan non harga dapat dibedakan
menjadi dua jenis :
► Diferensiasi
produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
perusahaan-perusahaan lain.
► Iklan dan
berbagai bentuk promosi penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di
hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini
harga bukan lah factor yang bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga
pasar ini mampu menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga
membuat pembeli mau membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga. Dalam pasar persaingan monopolistik,
koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga dan produk karena setiap
penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha monopolis)
sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak horisontal
seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau produk non
homogen) dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain. Dalam
persaingan produk, setiap penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit
dibandingkan barang buatan perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap penjual
bisa berperilaku sebagai monopolistik kecil. Jika koperasi menaikkan harga
jualnya sedikit lebih mahal dibandingkan harga jual dari pesaingnya, maka tidak
aka ada perpindahan konsumen secara total dari koperasi ke pesaingnya
PASAR OLIGOPOLY
adalah struktur pasar di mana hanya
ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang
secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual sedikit, maka selalu ada
hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh penjual harus
dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain, reaksi pesaing
terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar
oligopoli. Di Indonesia, dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang
telah berintegrasi vertikal, yang menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia
beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni struktur pasar dengan jumlah penjual
yang sedikit. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh banyak koperasi
disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk menghindari
persaingan yang ketat antar penjual
Dalam struktur pasar seperti ini,
jika koperasi menjual produknya yang homogen ke para anggota dengan harga yang
lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-pesaingnya segera
meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang
memunculkan perang harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang
kondisi keuangannya lemah akan tersingkir dari pasar strategi yang dapat
dilakukan oleh koperasi untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur oligopili
adalah strategi harga dan non-harga. Dalam strategi harga,pasar ada empat
pilihan: (a) melakukan kebijakan harga aktif, yakni menerapkan harga (secara
perlahan) dibawah harga pesaingnya; (b) kebijakan harga sama dengan pesaingnya;
(c) kebijakan harga pasif yakni mengikuti pemimpin harga; dan (d) kebijakan
harga penjarah. Strategi harga mana yang dipilih oleh koperasi sangat
tergantung pada apakah koperasi memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat
atau lebih rendah dari pesaingnya. .
Untuk meningkatkan penjualan tanpa
mengakibatkan perang harga, masih menurut mereka, koperasi dapat mengadakan
pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan pesaing-pesaingnya dan
.advertensi yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih besar
dengan harga yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa
menimbulkan perang harga. kemampuan pesaing oligopolistik menyingkirkan
koperasi dengan perang harga sangat tergantung pada faktor-faktor berikut.
Pertama, perbedaan keunggulan biaya. Jika biaya produksi dari koperasi lebih
rendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar.
Kedua, posisi likuiditas dari pesaing. Jika pesaing memiliki dana yang besar
yang cukup untuk melakukan perang harga dengan penerapan harga yang lebih
ekstrem (harga predator), maka koperasi bisa tergusur dari pasar karena
tidak mampu terus menerus menurunkan harga. Ketiga, keinginan para
Struktur pasar atau industri
oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri dari hanya sedikit
perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku
setiap perusahaan akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industry. Struktur
pasar oligopoly sering kali terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu
halangan masuk tertentu, seperti economies of scale, larangan legal, merek yang
kuat melalui iklan bertahun-tahun, atau biasa juga kendali atas adanya
sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoly mendekati
pasar monopoli. Contoh industry mobil.
Ciri-ciri pasar oligopoli :
- Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi
barang-barang manufaktur untuk keperluan masyarakat.
- Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari
jenis merk yang sama.
- Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul,
jika sebuah industri atau perusahaan memiliki tingkat teknologi yang lebih
canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
Oligopoli juga dapat ditimbulkan
oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan besar sehingga
mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat
lebih mereka kuasai.
- Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya
mempunyai saling ketergantungan satu sarna lain.
Perusahaan oligopoli lazimnya saling
bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan dalam kampanye komoditi
yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis barang
yang mereka jual
Sifat-sifat oligopoly
- Harga produk relative sama
- Perbedaan produk merupakan kunci sukses
- Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup
besar
- Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya
Karakteristik Pasar Oligopoly
- Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few number
of firms)
- Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or
differentiated product)
- Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence
Decisions)
- Kompetisi non harga
Faktor-faktor Penyebab terbentuknya
Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata,
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk,
dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital
intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi
(biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala
sangat besar. Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to
entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar
oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar
lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar
oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus
cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan
keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam
industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
Keseimbangan Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar
oligopoly disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan
terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoly tidak
menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak
bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga
kemampuan memprediksi prilaku pesaing. Karena itu oligopolies akan mencapai
keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang dapay dilakukan dan tidak
mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga. Demikian
juga dengan para pesaing. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly,
sehingga para ekonomi mengembangkan beberapa modeluntuk menganalisi perilaku
oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum
sebagai model terbaik.
Berbagai model yang terdapat di
oligopoly:
- Kartel
- Kepemimpinan harga
- Teori permainan
- Kurva permintaan patah
Perbandigan antara oligopoly dengan
pasar lainnya :
µ Harga biasanya lebih tinggi
dalam oligopoly
µ Laba lebih tinggi dalam
oligopoly
Dampak negatif oligopi terhadap
perekonomian:
- Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam
jangka panjang
- Timbul inifisiensi produksi
- Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
- Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun)
menunjang inflasi yang kronis
- Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
- Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk
masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
- Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar
produsen.
Dalam pasar oligopoli, setiap
perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan
pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan
konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk
masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai
salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara
pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya
terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi,
seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Jika terdapat beberapa perusahaan
yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini berada dalam
keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih
mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar
oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam
bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan
monopoli yang sama sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan
nyata dalam perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan
kondisikondisi pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.
MONOPOLI
Monopoli adalah struktur pasar yang dicirikan dengan penjual tunggal dari sebuah produk yang sangat didiferensiasi. Karena sebuah perusahaan monopoli adalah penyedia satu-satunya untuk sebuah komoditas yang diinginkan, perusahaan monopoli itu adalah industri itu sendiri. Produsen setiap produk harus bersaing memperebutkan pangsa pasar dari pembelian konsumen, tetapi perusahaan monopoli tidak menghadapi persaingan yang efektif untuk penjualan produknya baik dari pesaing yang ada maupun yang potensial. Ini memungkinkan perusahaan monopoli tersebut untuk menentukan harga dan keluaran secara bersamaan untuk perusahaan (dan untuk industri yang bersangkutan). Hambatan masuk atau keluar yang besar seringkali merintangi para pendatang potensial dan menawarkan kesempatan untuk memperoleh laba ekonomi, bahkan dalam jangka panjang, baik kepada perusahaan monopoli yang efisien maupun yang tidak efisien.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Persaingan
Dua kondisi kunci menentukan tingkat persaingan di satu pasar tertentu: jumlah dan ukuran relative pembeli dan penjual dipasar tertentu, dan sampai sejauh mana produk tersebut distandarisasi. Faktor-faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh sifat produk dan system produksi, ruang lingkup pendatang potensial dan karakteristik pembeli. Hubungan-hubungan ini dijabarkan dalam bagian-bagian berikut ini.
Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Struktur Pasar
Tersedianya barang pengganti yang baik untuk sebuah produk akan meningkatkan derajat persaingan dalam pasar untuk produk itu. Untuk mengilustrasikan jasa kereta api diantara dua titik umumnya hanya ditawarkan oleh satu kereta api. Tetapi jasa transportasi lainnya tersedia pula dari beberapa sumber, dan kereta api bersaing dengan jalur bis, perusahaan truk, angkutan air, pesawat udara dan mobil pribadi. Kemampuan subtitusi diantara cara-cara transportasi ini untuk jasa kereta api meningkatkan persaingan dalam pasar jasa transportasi.
Adalah penting untuk disadari bahwa struktur pasar tidak bersifat statis. Di abad 1800-an dan awal 1900-an kereta api hanya menghadapi sangat sedikit persaingan. Karena itu kereta api dapat mengenakan harga yang sangat tinggi dan memperoleh laba monopoli. Karena eksploitasi ini dikeluarkan undang-undang yang memberikan kewenangan kepada public untuk mengatur tarif angkutan kereta api. Perusahaan-perusahaan lain didorong oleh laba perusahaan kereta api untuk mengembangkan system jasa transportasi yang bersaing yang pada akhir mengarah pada struktur pasar yang jauh lebih bersaing. Saat ini, hanya sedikit orang yang berargumentasi bahwa kereta api memiliki kekuatan monopoli yang berarti, dan peraturan public untuk kereta api dikurangi untuk mengakui fakta ini.
Karakteristik fisik dari sebuah produk dapat juga mempengaruhi struktur persaingan dari pasarnya. Rasio yang rendah antara biaya distribusi dengan biaya total, misalnya, cenderung meningkatkan persaingan dan memperluas wilayah geografis dimana sebuah produsen tertentu dapat bersaing. Sifat produk yang mudah rusak menghasilkan pengaruh yang berlawanan. Jadi dalam mempertimbangakan tingkat persaingan untuk sebuah produk, sifat nasional, regional dan local dari sebuah pasar harus dipertimbangkan.
Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Persaingan
Ketika skala efisien minimum adalah besar dalam kaitannya dengan keseluruhan keluaran industri, hanya sedikit perusahaan yang mampu memperoleh ukuran keluaran yang diperlukan untuk efisiensi yang produktif. Dalam situasi seperti itu, tekanan persaingan hanya memungkinkan beberapa perusahaan untuk bertahan dalam sebuah industri. Sebaliknya ketika skala efisien minimum adalah kecil dalam hubungannya dengan keluaran keseluruhan industri, banyak perusahaan akan mampu mencapai keluaran yang diperlukan untuk operasi yang efisien. Dengan mempertahankan semua semua lainnya tetap sama, persaingan cenderung paling ketat ketika terdapat banyak pesaing yang efisien di pasar, daripada ketika hanya terdapat sedikit pesaing. Hal ini terutama benar ketika perusahaan yang lebih kecil dari skala efisien minimum menghadapi biaya produksi yang cukup jauh lebih tinggi dan ketika konstruksi pabrik skala efisien minimum memerlukan komitmen hanya pada sumber daya yang tidak terlalu banyak atau ketika perusahaan-perusahaan yang lebih kecil tidak menghadapi kerugian dalam bidang produksi, skala ekonomi hanya memiliki sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap potensi persaingan dari perusahaan-perusahaan baru atau pendatang.
Pengaruh Kondisi Masuk dan ke Luar Terhadap Persaingan
Mempertahankan laba yang diatas normal atau inefisiensi produksi dari sebuah perusahaan monopoli dalam jangka panjang memerlukan hambatan yang berarti terhadap masuknya perusahaan baru, mobilitas dalam industri, dan hambatan untuk ke luar dari industri. Hambatan masuk adalah setiap factor atau karakteristik industri yang menciptakan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang ada dibandingkan para pendatang baru. Hak-hak hokum seperti paten dan lisensi dapat menyajikan hambatan yang kuat terhadap para pendatang baru dalam industri farmasi, televisi kabel, penyiaran televisi dan radio dan di industri-industri lainnya. Faktor –faktor lainnya kadang-kadang menciptakan hambatan masukan, termasuk skala ekonomi yang cukup besar, ruang lingkup ekonomi, modal yang besar atau persyaratan tenaga kerja terlatihdan ikatan dengan loyalitas konsumen yang diciptakan melalui periklanan dan alat-alat lainnya.
Faktor-faktor yang menciptakan hambatan masuk kadang-kadang menghasilkan keuntungan kompensasi bagi para konsumen. Walaupun paten dapat mengarah pada laba monopoli bagi perusahaan yang menemukan, paten juga dapat mendorong pengembangan produk atau proses baru yang bernilai. Walaupun perusahaan-perusahaan terkemuka yang sangat efisien atau inovatif menyulitkan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar dan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak memimpin untuk berkembang, mereka juga memiliki pengaruh yang menguntungkan berupa menurunkan harga industri dan meningkatkan mutu produk. Karena itu evaluasi yang lengkap terhadap pengaruh ekonomi dari hambatan masuk melibatkan pertimbangan baik terhadap biaya maupun manfaat.
Sementara hambatan masuk memiliki potensi untuk merintangi persaingan dengan mempersulit pemasukan baru atau pertumbuhan, kekuatan-kekuatan persaingan dapat juga diturunkan melalui hambatan ke luar. Hambatan ke Luar adalah setiap batasan terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan yang ada untuk menyebarkan ulang aktiva mereka dari satu industri atau lini lainnya. Selama akhir dasawarsa 1980-an, misalnya, beberapa pemerintah Negara bagian Amerika Serikat memulai diberlakukannya ketentuan hokum yang merintangi penutupan pabrik oleh perusahaan-perusahaan besar dalam industri baja, kaca, mobil dan industri-industri lainnya. Dengan mengenakan denda atau pajak yang sangat besar atau mengharuskan pengeluaran yang cukup besar untuk pelatihan ulang pekerja, peraturan-peraturan ini menciptakan hambatan keluar yang berarti.
Dengan merintangi penyebaran ulang aktiva yang umum dalam setiap lingkungan yang bersaing ketat, hambatan ke luar dapat secara dramatis meningkatkan baik biaya maupun resiko menjalankan bisnis. Jadi, sekalipun kita jelas dapat bersimpati dengan penyesuaian yang sulit yang dihadapi baik oleh para individu maupun perushaan yang dipengaruhi oleh penutupan pabrik, tindakan pemerintah yang menciptakan hambatan ke luar dapat memiliki pengaruh yang tidak diinginkan berupa rintangan terhadap pengembangan industri dan persaingan pasar.
Pengaruh Pembeli terhadap Persaingan
Tingkap persaingan dalam sebuah pasar dipengaruhi oleh para pembeli di samping para penjual. Jika hanya terdapat sedikit pembeli, akan terdapat lebih sedikit persaingan daripada jika terdapat banyak pembeli. Monopsoni, sebuah pasar dengan hanya ada satu pembeli, terjadi ketika satu perusahaan mendominasi pasar tenaga kerja local, ketika sebuah pabrik makanan atau daging mendominasi pasar pertanian local dalam pengadaan kontrak pertahanan dengan pemerintah dan dalam pasar perantara untuk beberapa barang konsumen yang tahan lama, seperti alat rumah tangga yang dijual melalui jaringan eceran yang besar.
Monopsoni lebih umum dalam pasar factor masukan daripada dalam pasar untuk permintaan akhir. Dalam bentuk efisiensi ekonomi, monopsoni sama sekali tidak berbahaya dan kadang-kadang bahkan dapat menguntungkan, dalam pasar dimana pembeli monopsoni menghadapi sebuah monopoli atau hanya beberapa penjual. Misalnya mempertimbangkan kasus kota dimana satu-satunya tempat kerja untuk para tenaga kerja tidak terlatih. Pabrik tersebut merupakan sebuah monopsoni karena ia adalah satu-satunya pembeli tenaga kerja dan ia dapat menggunakan kekuasaannya untuk menurunkan tariff upah sampai dibawah tingkat persaingan. Tetapi jika para pekerja mengorganisasikan sebuah serikat kerja untuk melakukan penawaran bersama dengan majikan mereka, penjual tenaga kerja yang monopoli akan tercipta dan dapat mengimbangi kekuasaan monopsoni majikan tersebut dan meningkatkan tariff upah kea rah ketentuan pasar yang bersaing. Monopsoni tidak hanya dapat diterima dalam situasi seperti ini, tetapi kadang-kadang didorong oleh kebijakan publik.
Monopoli adalah struktur pasar yang dicirikan dengan penjual tunggal dari sebuah produk yang sangat didiferensiasi. Karena sebuah perusahaan monopoli adalah penyedia satu-satunya untuk sebuah komoditas yang diinginkan, perusahaan monopoli itu adalah industri itu sendiri. Produsen setiap produk harus bersaing memperebutkan pangsa pasar dari pembelian konsumen, tetapi perusahaan monopoli tidak menghadapi persaingan yang efektif untuk penjualan produknya baik dari pesaing yang ada maupun yang potensial. Ini memungkinkan perusahaan monopoli tersebut untuk menentukan harga dan keluaran secara bersamaan untuk perusahaan (dan untuk industri yang bersangkutan). Hambatan masuk atau keluar yang besar seringkali merintangi para pendatang potensial dan menawarkan kesempatan untuk memperoleh laba ekonomi, bahkan dalam jangka panjang, baik kepada perusahaan monopoli yang efisien maupun yang tidak efisien.
Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Persaingan
Dua kondisi kunci menentukan tingkat persaingan di satu pasar tertentu: jumlah dan ukuran relative pembeli dan penjual dipasar tertentu, dan sampai sejauh mana produk tersebut distandarisasi. Faktor-faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh sifat produk dan system produksi, ruang lingkup pendatang potensial dan karakteristik pembeli. Hubungan-hubungan ini dijabarkan dalam bagian-bagian berikut ini.
Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Struktur Pasar
Tersedianya barang pengganti yang baik untuk sebuah produk akan meningkatkan derajat persaingan dalam pasar untuk produk itu. Untuk mengilustrasikan jasa kereta api diantara dua titik umumnya hanya ditawarkan oleh satu kereta api. Tetapi jasa transportasi lainnya tersedia pula dari beberapa sumber, dan kereta api bersaing dengan jalur bis, perusahaan truk, angkutan air, pesawat udara dan mobil pribadi. Kemampuan subtitusi diantara cara-cara transportasi ini untuk jasa kereta api meningkatkan persaingan dalam pasar jasa transportasi.
Adalah penting untuk disadari bahwa struktur pasar tidak bersifat statis. Di abad 1800-an dan awal 1900-an kereta api hanya menghadapi sangat sedikit persaingan. Karena itu kereta api dapat mengenakan harga yang sangat tinggi dan memperoleh laba monopoli. Karena eksploitasi ini dikeluarkan undang-undang yang memberikan kewenangan kepada public untuk mengatur tarif angkutan kereta api. Perusahaan-perusahaan lain didorong oleh laba perusahaan kereta api untuk mengembangkan system jasa transportasi yang bersaing yang pada akhir mengarah pada struktur pasar yang jauh lebih bersaing. Saat ini, hanya sedikit orang yang berargumentasi bahwa kereta api memiliki kekuatan monopoli yang berarti, dan peraturan public untuk kereta api dikurangi untuk mengakui fakta ini.
Karakteristik fisik dari sebuah produk dapat juga mempengaruhi struktur persaingan dari pasarnya. Rasio yang rendah antara biaya distribusi dengan biaya total, misalnya, cenderung meningkatkan persaingan dan memperluas wilayah geografis dimana sebuah produsen tertentu dapat bersaing. Sifat produk yang mudah rusak menghasilkan pengaruh yang berlawanan. Jadi dalam mempertimbangakan tingkat persaingan untuk sebuah produk, sifat nasional, regional dan local dari sebuah pasar harus dipertimbangkan.
Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Persaingan
Ketika skala efisien minimum adalah besar dalam kaitannya dengan keseluruhan keluaran industri, hanya sedikit perusahaan yang mampu memperoleh ukuran keluaran yang diperlukan untuk efisiensi yang produktif. Dalam situasi seperti itu, tekanan persaingan hanya memungkinkan beberapa perusahaan untuk bertahan dalam sebuah industri. Sebaliknya ketika skala efisien minimum adalah kecil dalam hubungannya dengan keluaran keseluruhan industri, banyak perusahaan akan mampu mencapai keluaran yang diperlukan untuk operasi yang efisien. Dengan mempertahankan semua semua lainnya tetap sama, persaingan cenderung paling ketat ketika terdapat banyak pesaing yang efisien di pasar, daripada ketika hanya terdapat sedikit pesaing. Hal ini terutama benar ketika perusahaan yang lebih kecil dari skala efisien minimum menghadapi biaya produksi yang cukup jauh lebih tinggi dan ketika konstruksi pabrik skala efisien minimum memerlukan komitmen hanya pada sumber daya yang tidak terlalu banyak atau ketika perusahaan-perusahaan yang lebih kecil tidak menghadapi kerugian dalam bidang produksi, skala ekonomi hanya memiliki sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap potensi persaingan dari perusahaan-perusahaan baru atau pendatang.
Pengaruh Kondisi Masuk dan ke Luar Terhadap Persaingan
Mempertahankan laba yang diatas normal atau inefisiensi produksi dari sebuah perusahaan monopoli dalam jangka panjang memerlukan hambatan yang berarti terhadap masuknya perusahaan baru, mobilitas dalam industri, dan hambatan untuk ke luar dari industri. Hambatan masuk adalah setiap factor atau karakteristik industri yang menciptakan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang ada dibandingkan para pendatang baru. Hak-hak hokum seperti paten dan lisensi dapat menyajikan hambatan yang kuat terhadap para pendatang baru dalam industri farmasi, televisi kabel, penyiaran televisi dan radio dan di industri-industri lainnya. Faktor –faktor lainnya kadang-kadang menciptakan hambatan masukan, termasuk skala ekonomi yang cukup besar, ruang lingkup ekonomi, modal yang besar atau persyaratan tenaga kerja terlatihdan ikatan dengan loyalitas konsumen yang diciptakan melalui periklanan dan alat-alat lainnya.
Faktor-faktor yang menciptakan hambatan masuk kadang-kadang menghasilkan keuntungan kompensasi bagi para konsumen. Walaupun paten dapat mengarah pada laba monopoli bagi perusahaan yang menemukan, paten juga dapat mendorong pengembangan produk atau proses baru yang bernilai. Walaupun perusahaan-perusahaan terkemuka yang sangat efisien atau inovatif menyulitkan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar dan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak memimpin untuk berkembang, mereka juga memiliki pengaruh yang menguntungkan berupa menurunkan harga industri dan meningkatkan mutu produk. Karena itu evaluasi yang lengkap terhadap pengaruh ekonomi dari hambatan masuk melibatkan pertimbangan baik terhadap biaya maupun manfaat.
Sementara hambatan masuk memiliki potensi untuk merintangi persaingan dengan mempersulit pemasukan baru atau pertumbuhan, kekuatan-kekuatan persaingan dapat juga diturunkan melalui hambatan ke luar. Hambatan ke Luar adalah setiap batasan terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan yang ada untuk menyebarkan ulang aktiva mereka dari satu industri atau lini lainnya. Selama akhir dasawarsa 1980-an, misalnya, beberapa pemerintah Negara bagian Amerika Serikat memulai diberlakukannya ketentuan hokum yang merintangi penutupan pabrik oleh perusahaan-perusahaan besar dalam industri baja, kaca, mobil dan industri-industri lainnya. Dengan mengenakan denda atau pajak yang sangat besar atau mengharuskan pengeluaran yang cukup besar untuk pelatihan ulang pekerja, peraturan-peraturan ini menciptakan hambatan keluar yang berarti.
Dengan merintangi penyebaran ulang aktiva yang umum dalam setiap lingkungan yang bersaing ketat, hambatan ke luar dapat secara dramatis meningkatkan baik biaya maupun resiko menjalankan bisnis. Jadi, sekalipun kita jelas dapat bersimpati dengan penyesuaian yang sulit yang dihadapi baik oleh para individu maupun perushaan yang dipengaruhi oleh penutupan pabrik, tindakan pemerintah yang menciptakan hambatan ke luar dapat memiliki pengaruh yang tidak diinginkan berupa rintangan terhadap pengembangan industri dan persaingan pasar.
Pengaruh Pembeli terhadap Persaingan
Tingkap persaingan dalam sebuah pasar dipengaruhi oleh para pembeli di samping para penjual. Jika hanya terdapat sedikit pembeli, akan terdapat lebih sedikit persaingan daripada jika terdapat banyak pembeli. Monopsoni, sebuah pasar dengan hanya ada satu pembeli, terjadi ketika satu perusahaan mendominasi pasar tenaga kerja local, ketika sebuah pabrik makanan atau daging mendominasi pasar pertanian local dalam pengadaan kontrak pertahanan dengan pemerintah dan dalam pasar perantara untuk beberapa barang konsumen yang tahan lama, seperti alat rumah tangga yang dijual melalui jaringan eceran yang besar.
Monopsoni lebih umum dalam pasar factor masukan daripada dalam pasar untuk permintaan akhir. Dalam bentuk efisiensi ekonomi, monopsoni sama sekali tidak berbahaya dan kadang-kadang bahkan dapat menguntungkan, dalam pasar dimana pembeli monopsoni menghadapi sebuah monopoli atau hanya beberapa penjual. Misalnya mempertimbangkan kasus kota dimana satu-satunya tempat kerja untuk para tenaga kerja tidak terlatih. Pabrik tersebut merupakan sebuah monopsoni karena ia adalah satu-satunya pembeli tenaga kerja dan ia dapat menggunakan kekuasaannya untuk menurunkan tariff upah sampai dibawah tingkat persaingan. Tetapi jika para pekerja mengorganisasikan sebuah serikat kerja untuk melakukan penawaran bersama dengan majikan mereka, penjual tenaga kerja yang monopoli akan tercipta dan dapat mengimbangi kekuasaan monopsoni majikan tersebut dan meningkatkan tariff upah kea rah ketentuan pasar yang bersaing. Monopsoni tidak hanya dapat diterima dalam situasi seperti ini, tetapi kadang-kadang didorong oleh kebijakan publik.
Persaingan Murni
Karakteristik pasar yang dijabarkan dalam bagian sebelumnya sangat menentukan tingakat persaingan di pasar untuk setiap barang atau jasa. Dalam bagian ini kami akan membahas persaingan murni secara lebih rinci ; struktur pasar monopoli dibahas dalam bagian berikutnya.
Persaingan murni terjadi ketika para produsen individual di pasar tidak memiliki pengaruh atas harga; mereka adalah para pengambil harga sebagaimana diperbandingkan dengan penentu harga. Tidak adanya pengaruh terhadap harga ini memerlukan kondisi berikut ini :
• Sejumlah besar pembeli dan penjual. Setiap perusahaan dalam industri memproduksi sebagian kecil dari keluaran industri dan setiap pelanggan hanya membeli sebagian kecil dari produk total.
• Homogenitas produk. Keluaran setiap perusahaan dipandang oleh para pelanggan sebagai prudk yang pada dasarnya sama dengan keluaran setiap perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
• Kebebasan masuk dan ke luar. Perusahaan-perusahaan tidak dibatasi untuk memasuki atau meninggalkan industri.
• Penyebaran informasi sempurna. Informasi tentang biaya, harga dan mutu produk diketahui oleh semua pembeli dan semua penjual di pasar.
Keempat kondisi dasar ini, yang diperlukan untuk keberadaan sebuah struktur pasar yang bersaing murni merupakan persayaratan yang terlalu membatasi untuk benar-benar terdapat dalam pasar-pasar actual. Walaupun pasar surat berharga dan barang-barang komoditas mendekati pasar ideal yang bersaing sempurna, ketidaksempurnaan pun terdapat dipasar-pasar ini. Misalnya akuisisi sebagian besar surat berharga sebuah perusahaan oleh “para pemburu” perusahaan jelas mempengaruhi harga pasar dari saham dan obligasi perusahaan tersebut, setidaknya dalam jangka pendek. Walaupun demikian beberapa perusahaan harus mengambil keputusan-keputusan harga tanpa pengendalian apapun terhadap harga dan penelitian terhadap struktur pasar yang bersaing sempurna memberikan gagasan tentang keputusan-keputusan penetapan harga ini. Yang lebih penting lagi, pemahaman yang jelas tentang persaingan murni memberikan titik rujukan untuk menganalisis struktur pasar yang lebih umum ditemui berupa persaingan monopolistis dan oligopoli.
Penentuan Harga Pasar
Harga untuk sebuah industri yang bersaing ditentukan oleh penawaran dan permintaan agregat; perusahaan-perusahaan individual tidak memiliki pengendalian terhadap biaya. Kurva permintaan industri total untuk produk mencerminkan gabungan jumlah yang akan dibeli oleh para pembeli individual setiap harga; kurva penawaran industri mencerminkan gabungan jumlah yang rela ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan individual diberbagai harga. Titik potong dari kurva penawaran dan penawaran industri tersebut menentukan harga pasar.
DAFTAR PUSTAKA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar