BAB 1 . PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan
diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Juga merupakan sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi
saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana
strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi
saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
1.2 PENTINGNYA
PERENCANAAN STRATEGIS
Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh
organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan
perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada
proses perencanaan strategis (strategic planning).
Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi
sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi.Untuk mencapai
sebuah strategi yang
telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif,
maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah
sistem yang ada pada proses perencanaan strategis. Kemampuan manufaktur, harus
dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul
dalam sebuah perencanaan stategis
Tujuan dari perencanaan
strategis ialah: manajemen berbasis kinerja Sektor publik lamban dalam
mengadopsi manajemen strategis dibandingkan sektor bisnis karena birokrasi publik lebih
mengutamakan pelaksanaan fungsi dan tanggungjawab ketimbang tujuan atau hasil
(result). Dalam manajemen strategis pernyataan tujuan harus : 1. Terarah ,
dg pernyataan spesifik menyebutkan kondisi yg ingin dicapai 2. Batas waktu
kapan tiap-tiap tujuan hendak diwujudkan jelas 3. Terukur, sehingga bisa
dievaluasi sejauhmana tujuan dapat diwujudkan
1.3 ELEMEN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
1.
Strategi
Komunikasi. Pengembangan strategi komunikasi adalah penting untuk efektif
pengembangan dan pelaksanaan rencana strategis. Dalam komunikasi strategi, Anda
harus menentukan siapa yang akan terlibat dalam proses perencanaan, bagaimana
mereka akan terlibat dan apa yang dikomunikasikan kepada siapa pada staf.
2.
Perencanaan
Strategis Task Force. Pengembangan
tim inti pemimpin organisasi wajib dalam penciptaan efektif dari rencana
strategis. Setiap anggota gugus tugas yang harus mewakili wilayah bisnis kunci
atau departemen organisasi untuk memastikan rencana tersebut telah luas
organisasi masukan dan membeli-di. Gugus tugas bertemu secara teratur dengan
jelas kiriman yang akan disajikan pada setiap pertemuan.
3.
Visi
Pernyataan. Pernyataan visi organisasi mereka hanya peta jalan untuk masa
depan. Arah organisasi harus luas untuk mencakup semua bidang dampak tapi
sempit cukup jelas mendefinisikan
jalan.
4.
Pernyataan
Misi. Misi organisasi adalah definisi dari siapa dan apa yang mereka.
Seringkali pernyataan misi termasuk tujuan dan nilai-nilai inti organisasi.
5.
Nilai -
nilai keyakinan dasar organisasi dalam cara mereka beroperasi. Nilai dapat memberikan pedoman bagi
manajemen dan staf untuk perilaku organisasi diterima. Sering berhubungan
dengan nilai-nilai budaya organisasi organisasi.
6.
Tujuan –
tujuan adalah strategi
berbasis luas yang diperlukan untuk mencapai misi organisasi Anda.
7.
Tujuan –
tujuan yang spesifik terukur, berorientasi pada aksi,
realistis dan waktu terikat strategi yang mencapai tujuan organisasi dan visi.
8.
Tugas - tugas
adalah peristiwa ditindaklanjuti khusus yang ditugaskan untuk individu /
departemen untuk mencapai. Mereka juga harus spesifik, terukur dan terikat
waktu.
9.
Strategi
Implementasi - setelah rencana telah digariskan, strategi taktis dibangun
yang memprioritaskan inisiatif dan meluruskan sumber daya. Strategi pelaksanaan
menarik semua potongan berencana bersama-sama untuk memastikan kolektif tidak
ada bagian yang hilang dan bahwa rencana
layak. Sebagai bagian dari strategi implementasi, standar akuntabilitas yang dimasukkan ke dalam tempat untuk memastikan implementasi berlangsung.
layak. Sebagai bagian dari strategi implementasi, standar akuntabilitas yang dimasukkan ke dalam tempat untuk memastikan implementasi berlangsung.
10.
Pemantauan
Rencana Strategis - selama pelaksanaan rencana strategis, sangat penting
untuk memantau keberhasilan dan tantangan dari asumsi perencanaan dan
inisiatif. Ketika mengevaluasi keberhasilan rencana, Anda harus melihat secara
obyektif pada kriteria pengukuran didefinisikan dalam tujuan kita dan tujuan.
Mungkin perlu untuk memperlengkapi kembali rencana dan yang asumsi jika
unsur-unsur rencana yang keluar jalur.
1.4 MANFAAT
DAN PERANAN PERENCANAAN STRATEGI
a)
Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang
usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
b)
Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan
arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari
atau
dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan
lingkungan.
c)
Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana
strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses
interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
d)
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
e)
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
f)
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
tahunan.
1.5 TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN
RENCANA STRATEGIS
a)
Perumusan misi
perusahaan;
b)
Analisis
keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
c)
Penentuan arah,
sasaran dan strategi;
d)
Identifikasi
program dan proyeksi keuangan.
BAB 2. ANALISIS
RENCANA DAN PERENCANAAN STRATEGIS
2.1 MANFAAT DAN PERANAN RENCANA STRATEGIS
v Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang
usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
v Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan
arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari
atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan
dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
v Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana
strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses
interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
v Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
v Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
v Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
tahunan.
2.2
PENDEKATAN ATAU METODE PENYUSUNAN
RENCANA STRATEGIS
Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua
kelompok berdasarkan
lingkup dan titik bahasan di satu
pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain
pihak. Pada pengelompokan pertama,
menurut Porter, terdapat pendekatan klasik
berhadapan dengan pendekatan
non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan
berhadapan dengan pendekatan administratif.
1.
Pendekatan
Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk
membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan
dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak
langsung, sehingga bersifat global.
Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi
yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
2.
Pendekatan
Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini
menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan
langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang
cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik
tentang strategi perusahaan yang dipilih.
3.
Pendekatan
Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana
strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan.
Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan
bidang manajemen.
4.
Pendekatan
Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan
pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada
hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku
yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.
2.3 TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN
RENCANA STRATEGIS
v Perumusan misi perusahaan;
v Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman
(SWOT);
v Penentuan arah, sasaran dan strategi;
v Identifikasi program dan proyeksi keuangan.
2.4 MANAJEMEN STRATEGIS, KEBIJAKAN BISNIS, DAN PERENCANAAN STRATEGIS
Menurut Wheelen dan Hunger
(1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan tindakan
manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS
mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi.
Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada
kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di
samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan strategis
merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan
pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.
Di pihak lain, kebijakan
bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih
cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah
efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian,
kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan
pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam
manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan
yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.
2.5 EVOLUSI DARI MANAJEMEN
STRATEGI
Menurut Gluck, Kaufman dan
Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:
Tahap I :
Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial
yang baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.
Tahap II :
Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif
untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan
untuk waktu yang lebih lama.
Tahap III :
Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar
dan persaingan dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.
Tahap IV :
Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada
untuk mengembangkan daya saing dan membantuk menciptakan masa depan.
Hax dan Majluf (1984),
evolusi manajemen strategis terdiri dari lima tingkatan:
I.
Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai
instrumen;
II.
Long range planning;
III.
Businees strategic planning;
IV.
Corporate strategic planning: perencanaan jangka
panjang terpadu.
V.
Strategic management.
2.6 MODEL PROSES MANAJEMEN STRATEGIS
Hax
dan Majluf (1984) membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu
tingkat unit usaha (business) dan badan usaha (corporate).
Business
Strategic Planning:
v Misi unit usaha.
v Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.
v Perumusan dan evaluasi program khusus.
v Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk
pengendalian manajemen.
v Penganggaran tingkat unit usaha.
v Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.
Corporate
Strategic Planning:
v Visi badan usaha.
v Postur strategis dan pedoman perencanaan.
v Misi unit usaha.
v Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.
v Perumusan strategi fungsional.
v Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.
v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.
v Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.
v Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.
v Penganggaran tingkat unit usaha.
v Penganggaran tingkat fungsional.
v Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis
dan operasional.
Model
perencanaan strategis menurut Pearce II dan Robinson (1988) tidak membedakan
antara perencanaan strategis untuk unit usaha dan badan usaha.
v Company mission.
v Company profile.
v External environment.
v Strategic analysis and choice.
v Long term objective
v Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).
v Annual objectives
v Functional strategies.
v Policies
2.7 TUJUAN ANALISIS
Untuk
memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan
penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
Ruang lingkup :
v Lingkungan
v Keadaan intern perusahaan
v Peramalan
Jenis dan sumber
informasi :
- Intern: data perusahaan dan data dan informasi yang
dikumpulkan perusahaan
- Ekstern: data sekunder, data dan informasi yang
diperoleh dari hasil survai atau pengamatan.
2.8 PROSES DAN PERALATAAN ANALISIS
1.
Analisis
Lingkungan:
a.
Ekonomi (business
cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca pembayaran.
b.
Pemerintah/perundang-undangan
(pusat dan daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan industri,
kebijakan pemerintah).
c.
Pasar/saingan
(perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup
produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).
d.
Teknologi (bahan
baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan teknologi).
e.
Geographies
(lokasi, nusantara)
f.
Sosial budaya (cita
rasa, nilai yang beruang).
2.
Analisis Keadaan
Intern Perusahaan:
a.
Organisasi (misi,
maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang dimiliki; Sistem dan
prosedur kerja).
b.
Fungsi perusahaan
(produksi, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).
3.
Peralatan Analisis:
Peramalan
a.
Arti dan peranan
peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan operasional).
b.
Ruang lingkup
peramalan.
c.
Langkah peramalan.
d.
Teknik dan metode
peramalan.
e.
Contoh peramalan.
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan
diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
2. Tujuan dari
perencanaan strategis ialah: manajemen berbasis kinerja Sektor publik lamban
dalam mengadopsi manajemen strategis dibandingkan sektor bisnis karena
birokrasi publik lebih mengutamakan pelaksanaan fungsi dan tanggungjawab
ketimbang tujuan atau hasil (result).
3. Untuk
mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis (strategic planning).
3.2 PENDAPAT KELOMPOK
1. Rencana strategis sangat dibutuhkan oleh
sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut dapat maju dan berkembang sesuai
dengan tujuan persuahaan tersebut.
2. Untuk
mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka
mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan
strategis (strategic planning).
3. Tujuan dari
perencanaan strategis ialah: untuk menetukan langkah-langkah dalam menyusun
rencana perusahaan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Thantawi As, SE,
MS, 2009, Pengantar Manajemen, edisi
satu, Biro Penerbitan Fak. Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar