SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Untuk
melengkapi tugas SistemInformasi Manajemen
Disusun oleh:
Siti Zulaikha : 115020205111004
Tia Aprillia D.K :115020202111002
Eden Widhiatmana :115020201111064
Marhendra
Dewi P. : 115020201111044
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN
MANAJEMEN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini, yang berjudul “Sistem informasi untuk Keunggulan Kompetitif”. Dengan tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Dalam
penyusunan makalah ini alhamdulillah tidak banyak hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen,
sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi. Oleh karena itu kau
mengucapkan terima kasi kepada:
1.
Ibu Risca selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan tugas makalah, petunjuk, serta bimbingan
kepada kami. Sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas makalh ini.
2.
Teman-teman kelompok 1 yang tetap semangat dalam
menyelesaikan tugas makalah tepat oada waktunya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan
makalh selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Model sistem umum
perusahaan akan dapat menjadi contoh pada yang baik untuk
menganalisis sebuah perusahaan. Model ini akan menyoroti
unsur-unsur yang
seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya
berinteraksi. Dalam
hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah
perusahaan dapat menjadi
suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari
bagaimana perusahaan akan
berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model
sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi suatu dasar dari
suatu konsep yang menerima
banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan
(supply chain management).
Selama beberapa tahun terakhir ini, topik keunggulan
kompetitif telah menjadi fokus
dari banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai
melalui pengolahan sumber
daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga
dapat memainkan peranan
yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang
paling banyak mengungkapkan
konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan
pemikiran-pemikiran mengenai
rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value
system), yang setara dengan melihat
sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya.
Perusahaan multi nasional sering kali mengontakkan
pekerjaan (outsouce) ke
organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu
keunggulan ekonomi. Sumber daya
informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras,
peranti lunak, spesialis informasi,
pengguna, fasilitas, basis data (database), dan
informasi. Informasi memiliki empat
dimensi yang diinginkan, relevasi, akurasi, ketepatan
waktu, dan kelengkapan.
Tugas manajemen pengetahuan (knowledge management) akan
terus menerus berubah.
Manajemen pengetahuan menyadari bahwa informasi akan
mencerminkan sumber daya
pengetahuan perusahaan. Manajemen pengetahuan dibutuhkan
untuk
mengorganisasikan, mengakses dan mengungkit data dan
informasi perusahaan untuk
pengambilan keputusan.
Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis
untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief
information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan
peranan penting dalam semua perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis
untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi
perusahaan di tahun-tahun
mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
BAB II
METODE STUDI KASUS
2.1
Definisi Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan
perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan
tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya.
Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada
harga yang lebih rendah, memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih
tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar
tertentu.
Di dalam bidang
sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan di dalam pasar. Biasanya para manajer menggunakannya
guna memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan.
2.2
Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif
1. Keunggulan Stategis
Keunggulan
Strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam membantu
operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu
keunggulan strategi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memustukan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar
(seperti alat penghubung brosur, web) guna kemungkinan berbagi dengan
skutu-skutu bisnis dan pelanggannya.
2.
Keunggulan Taktis
Keunggulan taktis
adalah ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang
lebih baik dari para pesaingnya.
3.
Keunggulan Operasional
Keunggulan
operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses
sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung
dengan proses.
2.3 Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management)
Manajemen
pengetahuan adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan mengakuisisi data,
memproses data menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi
dengan cara yang paling efektif dan menghapus informasi pada waktu yang tepat.
Dimensi informasi mencakup 4 hal, yaitu :
·
Relevansi
Informasi
memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang
sedang dihadapi. Data yang relevan dalam pengambilan keputusan yang akan diambil
saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
·
Akurasi
Seluruh informasi
seharusnya akurat, akan tetapi fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada
tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut.
·
Ketepatan Waktu
Informasi hendaknya
tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang
atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang tiba setelah pengambilan suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
·
Kelengkapan
Para pengguna
hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap
atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Informasi dikatakan lengkap jika
memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan
akan diambil.
2.4
Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah
Manajemen
pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang akan
memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediann, menghitung jumlah gaji
dan tugas-tugas yang serupa. Kini organisasi mengakui bahwa sistem informasi
mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan
organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.
Mereka yang mengelola dan
mengendalikan informasi di dalam sebuah perusahaan modern harus menyadari
keterbatasan dari teknologi-teknologi lampau. Sistem informasi awal serta
piranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya sesuai secara parsial
dengan teknologi informasi yang kini disebut sebagai sistem warisan. Meskipun
data yang dikumpulkan oleh sistem warisan terutama memproduksi informasi
historis, informasi tersebut masih dianggap berharga.
2.5
Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi
Perusahaan-perusahaan
pertama yang menggunakan komputer menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber
daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para profesional
informasi. Unit ini, disebut sebagai layanan informasi (information
services-IS), yang dikelola oleh seorang manajer dan memiliki status wakil
presiden. Layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memasukkan
manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif,
yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.
1.
Chief Information Officer dan Chief Tecnology Officer
Istilah CEO
(chief executive officer), pertama kali dicantumkan dalam kosa kata bisnis
untuk menunjukkan seorang (presiden atau ketua direksi) yang memiliki pengaruh
besar dalam mengarahkan perusahaan. Pertama, istilah CIO (chief Information
Office) digunakan, lalu belakangan ini, istilah CTO mulai muncul.
Istilah-istilah ini menggambarkan peranan penting yang seharusnya dimainkan
oleh manajer puncak layanan informasi. CIO atau CTO adalah manajer dengan
tinkat tertinggi dilayanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian
manajerialnyadalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan
dengan layanan informasi saja, melain juga area-are operasi perusahaan lainnya.
2.
Perencanaan Strategis bagi perusahaan
ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para
eksekutifnya ke dalam komite eksekutif, kelompok ini biasanya aka bertanggung
jawab atas perencanaan strategis bagi seluruh perusahaan. Setelah rencana
dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan jika
dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai.
3.
Rencana Strategis Untuk Area-area Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area
bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis
ini akan merancang bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika
berusa mencapai sasaran strategisnya. Salah satu pendekatan pada perencanaan
strategis area bisnis adalah untuk setiap area membuat rencananya sendiri secara
terpisah dari are-area yang lain.
BAB III
ANALISA
3.1
Studi Kasus
Satu Hari Terlambat, dan Ribuan Dolar Merugi
Anda baru saja menjadi manajer Zymurgy Distributor selama
tiga bulan. Ini merupakan pekerjaan pertama Anda sejak lulus kuliah dan
merupakan satu kesempatan besar. Salah satu alasan mengapa Anda direkrut adalah
karena Anda pernah bekerja sebagai mahasiswa magang untuk Zymurgy selama 2
tahun selama pameran Wing Thing. Wing Thing adalah kontestan di antara
restoran-restoran, penjaja makanan cepat saji, dan
orang-orang
di sekitar kota yang merasa bahwa mereka memiliki resep sayap barbekyu
yang
terbaik. Anda selalu merasa bahwa nama itu terdengar bodoh, tetapi Anda tidak
dapat
mengabaikan kenyataan bahwa 30.000 hingga 35.000 orang menghadirinya
setiap
tahun.
Setiap tahun Zymurgy Distributor mendapat kesempatan
menjual bir di acara pameran tersebut. Laba yang dihasilkan biasanya berkisar
antara $2 per pengunjung. Laba selama akhir minggu tersebut lebih besar dari
gaji setahun Anda plus bonus. Anda bertanggung jawab dalam memutuskan bir mana
yang akan dijual di Wing Thing tahun ini, dan Anda berusaha untuk mengambil
keputusan yang tepat.
Berapa banyak bir ringan versus bir biasa? Berapa banyak
bir premium dan khusus?
Berapa
banyak stasiun bir yang akan diletakkan di acara? Di mana stasiun bir akan
diletakkan?
Berapa banyak orang yang akan Anda pekerjakan untuk menjalankan
stasiun
bir tersebut? Terdapat banyak pertanyaan dan Anda bertanggung jawab untuk
memberikan
jawaban yang tepat.
Namun sepertinya situasi tahun ini lebih buruk. Akan ada
39 ribu orang yang hadir, satu rekor baru. Namun laba dari penjualan bir
ternyata kurang dari $50.000. Anda
seharusnya
mampu meraih laba sebesar hampir $80.000. Anda tahu buruknya hasil
yang
Anda berikan, dan kunjungan dari atasan Anda hanya menambah semuanya
menjadi
bertambah buruk. Anda tidak akan dipecat, tetapi tidak akan ada bonus tahun
ini.
Lebih buruk lagi, atasan Anda ingin mengambil Wing Thing dari Anda tahun depan.
Untuk mempertahankan Wing Thing, Anda harus menganalisis
hal-hal yang salah,
menjelaskan
kepada atasan Anda bagaimana Anda akan memperbaiki masalah, dan
membuat
rencana yang baik untuk tahun depan. Anda telah memikirkan apa yang salah,
dan
Anda memiliki banyak ide.
Satu hal adalah Anda merasa tidak yakin dengan diri Anda
sendiri, sehingga Anda
mempekerjakan
seorang konsultan pemasaran untuk memberikan rekomendasi.
Laporan
tersebut telah dikirimkan kepada Anda dan tiba pada hari Senin setelah akhir
minggu
Wing Thing. Terdapat beberapa informasi di dalam laporan itu. Satu ramalan
adalah
bahwa 10 persen orang yang berada di pameran akan membawa hewan
peliharaan.
Hal itu menarik, tetapi ia tidak dapat membantu meramalkan penjualan bir.
Usia dan jenis kelamin telah menjadi dua alat peramalyang
baik di masa lalu. Orang
berusia
21 tahun hingga 25 tahun cenderung membeli bir yang lebih murah. Mereka
yang
berusia di atas 25 tahun cenderung membeli bir yang lebih mahal, yang memiliki
margin
laba yang lebih tinggi. Wanita cenderung meminum bir yang lebih ringan. Cuaca
juga merupakan alat peramal. Semakin panas cuaca, semakin banyak bir yang akan
terjual.
Ramalan cuaca untuk dua hari ke depan selama ini cukup akurat, sehingga Anda
dapat
mempergunakan informasi tersebut untuk meramalkan penjualan bir.
PENUGASAN
1.
Informasi
hendaknya tepat waktu, akurat, lengkap, dan relevan. Diskusikanlah
informasi
yang telah Anda terima dari konsultan untuk syarat-syarat di atas.
Usahakan
untuk sespesifik mungkin. Jangan hanya katakan ada yang salah,
jelaskan
mengapa hal tersebut salah dan apa yang dapat membuatnya menjadi
benar.
2.
Asumsikan atasan Anda mengizinkan Anda mengelola
penjualan bir Wing Thing
tahun
depan. Juga asumsikan bahwa Anda ingin mengumpulkan informasi
selama
Wing Thing, yang akan membantu meramalkan penjualan bir untuk
tahun
berikutnya. Informasi apakah yang hendaknya Anda kumpulkan?
Bagaimana
informasi tersebut dapat tepat waktu, akurat, relevan, dan lengkap?
JAWAB
1.
Informasi yang telah saya (kelompok 1) dari konsultan
untuk syarat-syarat di atas adalah konsultan telah meramalkan bahwa:
a.
10 persen
pengunjung yang akan membawa binatang peliharaannya, meskipun hal itu menarik
tetapi hal tersebut salah karena tidak dapat membantu meramalkan penjualan bir.
b.
Yang benar seperti usia dana jenis kelamin. Berusia 21-25
cenderung akan membeli bir yang lebih murah, mereka yang berusia diatas 25
tahun cenderung membeli bir yang relatif lebih mahal dan para wanita relatif
membeli bir yang cenderung dengan kadar rendah atau meminum bir yang lebih
ringan. Ini benar karna faktor usia juga pempengaruhi pendapatan seseorang.
c.
Kemudian cuaca sebagai alat peramal karna semakin panas
cuaca maka semakin banyak bir yang terjual sehingga peramalan cuaca biasanya
lebih akurat. Ini benar karna keakurat memprediksi cuaca dalam pameran Wing
Thing yang akan sangat mempengaruhi penjualan.
2.
Informasi yang akan kami kumpulan adalah :
I.
Informasi jumlah pengunjung, dengan mengetahui infomasi
jumlah pengunjung kami dapat memperkirakan jumlah penjulan bir, bisa dilihat
dari faktor usia maupun jenis kelamin
II.
Informasi mengenai laba, dengan informasi ini sebelumnya
sangat berhubungan dengan jumlah pengunjung dan juga pembelian bir. Dari target
pejualan yang lebih maka laba penjualan bir akan meningkat.
III.
Informasi mengenai mutu kerja yang baik. Dengan informasi
ini kami bisa memprediksi bagaimana hasi penjualan dan juga pelayanan kepada
para pengujung atau pembeli. Memberikan kepuasan dalam melakukan transaksi jual
beli.
IV.
Informasi mengenai laporan penjualan, dengan informasi
ini bisnis bir tentunya dapat meningkatkan laba, mutu kerja yang baik juga
pelayanan dalam transaksi jual beli bir di dalam pameran Wing Thing.
Rangkuman
Dari jawaban nomor satu dan nomor dua kami merangkum
bahwa seorang manajer atau atasan sebuah perusahaan seperti bir ini harus
dijalankan dengan penuh ketelitian dalam melihat situasi baik faktor internal
maupun eksternal. Termasuk dalam dimensi-dimensi keunggulan kompetitif, yaitu:
(1) keunggulan strategis, yaitu dengan mengakses laporan
perusahaan dengan mudah melalui web antar perusahaan (internal) dengan kemanan
ketat
(2) keunggulan taktis, yaitu dengan cara mengimplementasi
strategi dan harus lebih baik dari pesaingnya. Agar para pengunjung tertarik
untuk lebih banyak membeli bir di tempat pameran ini.
(3) keunggulan operasional yaitu keunggulan yang
berhunbungan dengan proses sehri-hari. Di sinilah sistem infomasi akan
berinteraksi langsung dengan proses.
Kemudian dengan menggunakan Manajemen pengetahuan agar
semua aktivitas yang berhubungan dengan mengakuisisi data, memproses data
menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang
paling efektif dan menghapus informasi pada waktu yang tepat dalam mengadakan
pameran bir di Wing Thing.
Dengan menggukan dimensi informasi yang mencakup 4 hal:
·
Relevansi
Informasi
memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang
sedang dihadapi. Data yang relevan dalam pengambilan keputusan yang akan
diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
·
Akurasi
Seluruh informasi
seharusnya akurat, akan tetapi fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada
tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut.
·
Ketepatan Waktu
Informasi
hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting
berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang tiba setelah
pengambilan suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
·
Kelengkapan
Para pengguna
hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap
atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Informasi dikatakan lengkap jika
memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan
akan diambil.
Sebuah manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada
sistem pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat
catatan persediann, menghitung jumlah gaji dan tugas-tugas yang serupa. Kini
sistem informasi dapat mengumpulkan pengetahuan yang ada di dalam suatu
organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.
Layanan informasi juga sebagai suatu area bisnis utama
dan memasukkan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti
komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi
perusahaan.
1.
Chief Information Officer dan Chief Tecnology Officer
CIO atau CTO
adalah manajer dengan tinkat tertinggi dilayanan informasi. Orang ini akan
menyumbangkan keahlian manajerialnyadalam memecahkan masalah-masalah yang tidak
hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melain juga area-are operasi
perusahaan lainnya.
2.
Perencanaan Strategis bagi perusahaan
ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para
eksekutifnya ke dalam komite eksekutif, kelompok ini biasanya aka bertanggung
jawab atas perencanaan strategis bagi seluruh perusahaan. Setelah rencana
dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya sepanjang tahun dan jika
dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai.
3.
Rencana Strategis Untuk Area-area Bisnis
Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area
bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis
ini akan merancang bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika
berusa mencapai sasaran strategisnya. Salah satu pendekatan pada perencanaan
strategis area bisnis adalah untuk setiap area membuat rencananya sendiri
secara terpisah dari are-area yang lain.
BAB IV
KESIMPULAN
Menurut kelompok kami bahwa seorang manajer atau presiden
atau ketua dewan direksi dalam sebuah perusahaan harus mampu mererapkan
berbagai gaya sitem infomasi manajemen untuk keunggulan kompetitif produknya.
Dengan menguasai semua elemen dan dimensi yang ada maka para manajer dapat
relevansi dengan masalah yang dihadapai, juga akurasi dan kontribusi dalam
memberika informasi, bisa menyesuaikan ketepatan waktu untuk mengelola
manajeman perusahaan dari segala bidang, dan Informasi dikatakan lengkap jika
memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan
akan diambil.
SARAN
Hendaknya seorang manajer
pintar dalam memanfaatkan media informasi dalam suatu perusahaan. Hal ini tentu
dapat membantu koordinasi di tiap unit maupun pembagian tugas dan kewajiban.
Banyak faktor yang sewaktu –waktu dapat menghambat proses di perusahaan
namun sebagai manajer harus dapat meramal dan meminimalisir
informasi yang tidak diinginkan agar lebih unggul dari para pesaing.
DAFTAR
PUSTAKA
Raymond McLeod, Jr. 2009. Sistem Informasi Manajemen
edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar