Kamis, 25 Agustus 2011

Sebelum Keluar, Pastikan Dalam Beres

Setiap orang cenderung berpikir untuk selalu maju ke depan, naik ke atas, terus bersinar, ingin terkenal, menjadi pusat perhatian, unggul dalam segala bidang dan segala macamnya. Tapi hanya sedikit dari mereka yang melihat ke dalam, ingat untuk mundur 1 langkah, berhenti sejenak bahkan menoleh kebelakang. Mengapa demikian? Simpel jawabannya, karena manusia tidak pernah puas. Tapi tahukah kamu justru orang yang ’sedikit’ ini adalah orang yang nantinya akan dicari?

Muter-muter ya ngomongnya hehehe mari kita langsung bicara real-nya, contohnya begini, “Dibalik suami yang sukses, ada isteri yang sukses”. Siapa yang tidak setuju? Mayoritas orang setuju dong (btw sukses yang saya ambil disini adalah sukses dalam hal materi). Seorang ayah, berpenghasilan ratusan juta per bulan, punya banyak rumah, apalagi mobil, 5 saja ada, bertemu banyak pejabat dan petinggi negeri, sering keluar negeri, liburan keluarga ga ada habisnya. Begitu juga dengan si isteri, pintar luar biasa, jabatan tinggi, bisnis dimana-mana, cantik jangan ditanya, dll. Tapi ada 1 hal yang kadang mereka lupakan. Apa? “Melihat ke dalam“. Banyak yang lupa untuk berkaca ke anak. Apakah anaknya di rumah sudah mandi, apakah anaknya makan teratur 3 kali sehari, dengan siapa saja anaknya pergi, jam berapa sampai rumah, apa yang dilakukan sang anak di sekolah, berapa nilai yang dicapainya dll. Apa dari segi pembantu dan supir, apakah mereka sebenarnya betah, apa gaji mereka cukup, mendengarkan supir dan pembantu bicara, memastikan mereka untuk sehat dan ke dokter, dll. Wah, hal-hal begini yang biasanya dilupakan oleh kebanyakan orang.

Kita ambil contoh lain. Anak wanita, cantik luar biasa, otak jangan diragukan, piala segudang, piagam apalagi, terkenal? So pasti, pacar sempurna, teman dimana-mana, pokoknya semua hal ia punya. Tapi, orang begini biasanya lupa akan apa? Ya, jawabannya sama, lupa “melihat ke dalam“. Mereka lupa bahwa mereka wanita, harus bisa masak, harus bisa mengurus pekerjaan rumah, lupa untuk membereskan kamar sendiri (padahal dandan cantik untuk acara besar bisa), lupa kabar adiknya bagaimana, apakah adiknya kesepian di rumah, apakah nilai adiknya jatuh hanya karena kakanya tidak peduli, dan lain-lain.

Masih banyak sebenarnya contoh lain, namun kalau semuanya dijabarkan, saya jadi merasa bak Mario Teguh, super sekali hehehe kidding, lanjut yah. Nah, mumpung ceritanya ini tugas organisasi, kita ambil contoh dari sisi organisasi ya. Seorang leader, luar biasa blabblabla, tidak perlu dijelaskan (RT yang sebelumnya deh hehehe), punya link super banyak, bertemu orang sejajar setiap harinya, jadwal sama pejabat aja pejabat kalah, dll. Tapi kadang mereka lupa tentang apa? Ya betul, masih jawaban yang sama, “melihat ke dalam“. Bagaikan pohon nih, dia rindang di atas, daunnya lebat, buah banyak, batang kokoh, eeeh saat dicangkul, akarnya keropos akibat serangan hama. Mereka lupa untuk bergaul dengan bawahannya, diajak bicara, diajak diskusi, didengarkan keluh kesahnya, diajak jalan-jalan, dll. Orang begini juga kadang lupa akan teman lama karena terlalu asyik bergaul dengan teman sejajarnya. Masih banyak contoh deh. *jiwa cerewetnya kumat, rasanya ingin nulis semua cantoh* tapi stop! Ingat Palmira, ingat untuk berhenti. (Krik). Hehehe.

Saya menulis ini sepaya semua orang yang membaca dapat bercermin, untuk semax mungkin menjadi orang yang ’sedikit’ ini, untuk tidak lupa saat kita sukses, untuk tahu when we should stop n step back a while, untuk senantiasa introspeksi diri, dan yang terakhir untuk tahu kapan harus……. Ya, kapan kita harus “melihat ke dalam“.

Sebelum ke luar, pastikan dalam beres. Sebelum melihat orang lain, yuk liat diri kita.



sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10224183

Tidak ada komentar: