Jumat, 17 Januari 2014

STUDI KASUS HUMAN RESOURCES PLANNING (PERUSAHAAN MANUFAKTUR)

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PT AKM (K Industries Ltd.,M Corporation dan PT AM)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.      PROFIL PERUSAHAAN
PT. AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M Corporation, dan PT. AM. Perusahaan ini bergerak di bidang industri garmen yang berdiri sejak tahun 1994 dan berada di di daerah Bekasi Utara. PT.AKM ini berproduksi atas dasar pesanan, dan pasar yang dilayani adalah Jepang. Jenis yang diproduksi adalah kaus oblong, kaus polo, kaus leher V, celana panjang dan baju olah raga. Kompetitor dari PT.AKM adalah 150 perusahaan garmen yang ada di Indonesia yang memproduksi jenis yang sama dan pesaing untuk negara asing adalah negara China. Hal ini dikarenakan harga jual pakaian dari negara China yang lebih murah dibandingkan PT.AKM.

2.      VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Visi Perusahaan
Perusahaan memiliki visi yaitu ” Menjadi perusahaan garmen terbaik di Indonesia”. Visi ini didasari atas pertimbangan bahwa banyak perusahaan lain sebagai kompetitor yang bergerak di bidang garmen sehingga memberikan dorongan bagi PT. AKM untuk menjadi yang terbaik di bidang garmen.
Misi Perusahaan
PT. AKM mengembankan misi untuk membina hubungan yang baik dengan para pemegang saham, serta pemberdayaan sumber daya manusia dengan menerapkan budaya 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke). Hal ini dilandasi pertimbangan bahwa perusahaan dapat membuat alokasi sumber daya manusia melalui perencanaan sumber daya manusia yang memiliki budaya kerja 5S sejalan dengan budaya perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan akhir yaitu meningkatkan pendapatan secara keseluruhan.

3.      PROSES BISNIS
Pada saat ini PT. AKM hanya melayani pesanan garmen dari Jepang. Pesanan tersebut berupa t-shirt, polo shirt, pakaian olah raga, jaket, yang semuanya merupakan kebutuhan pakaian olahraga pelajar di Jepang. Pada bagian produksi terdapat lima bagian yang harus dilalui, yaitu:
1)      Cutting, kegiatan yang dilakukan oleh karyawan yang meliputi pemotongan atau pengguntingan pola-pola yang sudah ada, yang didapat dari Jepang.
2)      Quality Control, suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh pegawai terhadap hasil cutting, agar tidak terjadi defect yang dapat mengakibatkan kerugian.
3)      Sewing, kegiatan yang dilakukan oleh para karyawan untuk menjahit dan iron/tatami kain yang telah dipotong.
4)      Quality Control (QC), suatu pemeriksaan kedua yang dilakukan untuk mengetahui kualitas dari jahitan apakah telah sesuai dengan permintaan dari pihak Jepang.
5)      Finishing, suatu kegiatan berupa pengepakan hasil produksi yang telah siap untuk diekspor.

4.      PROFIL SUMBERDAYA MANUSIA
Tenaga kerja di PT. AKM saat ini berjumlah 147 orang karyawan tetap, yang terdiri dari 126 orang karyawan di bagian produksi dan 21 orang di bagian manajemen, administrasi, dan maintenance mesin. Secara garis besar terdiri dari 3 divisi, yaitu: Impor dan Ekspor, Production, dan Finance. Secara keseluruhan perusahaan ini dipimpin oleh seorang President Director, yang membawahi Director dan General Manager. Jadwal kerja yang dilaksanakan dalam perusahaan meliputi hari kerja dari Senin hingga Sabtu dengan jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat adalah pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB, untuk hari Sabtu jam kerja pukul 08.00 – 13.00 WIB. Pada saat peak season atau pada saat order sedang banyak, maka perusahaan menambah pekerja harian agar dapat mengatasi kondisi tersebut. Sistem pengupahan di perusahaan ini menggunakan sistem pengupahan bulanan. Upah bulanan diterima pada setiap akhir bulan, dan setiap tahunnya diberikan THR dan bonus. Selain itu, karyawan juga mendapatkan fasilitas berupa makan siang di kantin, mess atau tempat tinggal untuk para karyawan. Perusahaan juga sekali waktu memberikan pelatihan, seminar, dan kursus untuk pengembangan ketrampilan dan keahlian penunjang lainnya, sehingga pengetahuan dan kemampuan karyawan dapat terus berkembang yang memungkinkan adanya peningkatan karir bagi karyawan itu sendiri. Kursus dan pengembangan keterampilan ini tidak teratur dilakukan, tergantung kebutuhan perusahaan. Yang biasa dilakukan adalah apabila pihak Jepang meminta PT.AKM untuk memproduksi model baru, maka PT.AKM langsung memberikan pengembangan keterampilan tersebut. Pengembangan keterampilan yang butuh keahlian khusus dan tidak tersedia di Indonesia, maka pengajaran langsung dilakukan dari pihak Jepang.

5.      NILAI-NILAI BUDAYA KERJA
PT. AKM Bekasi memiliki lima nilai dasar budaya yang menjadi pedoman bagi karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban dalam perusahaan. Nilai-nilai dasar budaya tersebut adalah:
1.      Budaya seiri (Ringkas)
Hanya barang yang perlu saja berada ditempatnya. Mengasingkan barang-barang yang tidak diperlukan di tempat kerja.
2.      Budaya seiton (Rapi)
Setiap item yang masih diperlukan dalam pekerjaan, tersedia di tempatnya dan jelas status keberadaannya. Setiap item dan tempat penyimpanannya mempunyai nama atau kode identifikasi yang distandarkan. Setiap orang mematuhi aturan penyimpanan dan ada mekanisme penyimpanan yang pasti. Menyusun barang-barang yang diperlukan dengan teratur, supaya mudah diambil dan digunakan.
3.      Budaya seiso (Resik)
Membersihkan dan memeriksa. Hilangkan sumber penyebab kotor.
4.      Budaya seiketsu (Rawat)
Membuat standarisasi ringkas, rapi, resik. Melaksanakan standarisasi di tempat kerja. Mempertahankan Kondisi Optimum. Mewujudkan Tempat Kerja yang bebas kesalahan.
5.      Budaya shitsuke (Rajin) Terbiasa merawat Ringkas, Rapi dan Resik. Terbiasa melaksanakan standar kerja. Mengembangkan kebiasaan positif.

Pada awalnya sikap kerja 5S diterapkan pada perusahaan K. Industries Ltd yang merupakan perusahaan joint venture dengan PT. AKM. Setelah joint venture, PT. AKM meneruskan sikap kerja 5S dan menerapkannya sebagai budaya kerja 5S hanya pada bagian produksi. Kemudian budaya kerja 5S tersebut dikembangkan oleh PT. AKM, tidak hanya ditetapkan pada bagian produksi saja tetapi menjadi budaya kerja di PT. AKM. Sejak awal berdiri PT. AKM belum pernah mengadakan program penyegaran budaya kerja 5S kepada seluruh karyawan. Penjelasan budaya kerja 5S hanya dilakukan kepada karyawan pada saat rekrutmen. PT.AKM sendiri belum memiliki audit 5S secara internal di perusahaan. Apabila pada kegiatan operasional dirasa kurang dalam pelaksanaan 5S, maka pihak manajemen akan memperingatkan karyawan di waktu briefing yang biasa dilaksanakan 15 menit sebelum memulai pekerjaan. Upaya lain yang dilakukan oleh manajemen PT. AKM ialah menempelkan tulisan dan gambar di area kerja, yang berfungsi untuk mengingatkan karyawan terhadap budaya kerja 5S.

PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Kelebihan:
·         Perusahaan Garmen ini hanya melayani pesanan garmen dari Jepang saja, sehingga perusahaan ini menerapkan strategy fokus pada pemasaran barangnya.
·         Penjelasan pmengani SDM dalam perusahaan ini cukup jelas
·         Memiliki nilai-nilai budaya yang sangat baik, seperti 5s yang di sebutkan diatas.
·         Pengembangan keterampilan yang butuh keahlian khusus dan tidak tersedia di Indonesia, maka pengajaran langsung dilakukan dari pihak Jepang.
·         Perusahaan juga sekali waktu memberikan pelatihan, seminar, dan kursus untuk pengembangan ketrampilan dan keahlian penunjang lainnya, sehingga pengetahuan dan kemampuan karyawan dapat terus berkembang yang memungkinkan adanya peningkatan karir bagi karyawan itu sendiri
2.      Kelemahan:
·         Perencanaan SDM masih belum sesuai dengan visi dan misi yang ada di dalam perusahaan
·         Tidak dijelaskan bagaimana cara untuk mendapatkan pengajar yang dilakukan langsung oleh pihak jepang, bukannya itu akan memakan biaya yang lebih banyak
·         Kurangnya sosialisasi dalam menerapkan nilai-nilai budaya 5s tersebut
·         Tidak diberi tahu bagaimana pengukuran kinerja prestasi karyawan guna meningkatkan kinerja, baik itu jabatan atau tingkat posisi karyawan dalam perusahaan.
SARAN

Sebaiknya perusahaan harus mampu menerapkan visi dan misi kepada seluruh karyawan dari atas sampai bawah. Kemudian, meminimalisir adanya karyawan atau pengajar yang langsung di datangkan dari Jepang, karena menurut saya lebih baik dari dalam sendiri dengan orang-orang yang benar-benar meiliki keahliah khusus berdasarkan stardardisasi yang telah ditentukan perusahaan tersebut. Perlunya reward atau bonus guna menunjang dan menambah motivasi seluruh karyawan PT. AKM dalam bekerja.

Tidak ada komentar: