PERENCANAAN
SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PT
AKM (K Industries Ltd.,M Corporation dan PT AM)
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
1. PROFIL
PERUSAHAAN
PT.
AKM merupakan perusahaan joint venture antara K Industries Ltd., M Corporation,
dan PT. AM. Perusahaan ini bergerak di bidang industri garmen yang berdiri sejak
tahun 1994 dan berada di di daerah Bekasi Utara. PT.AKM ini berproduksi atas
dasar pesanan, dan pasar yang dilayani adalah Jepang. Jenis yang diproduksi
adalah kaus oblong, kaus polo, kaus leher V, celana panjang dan baju olah raga.
Kompetitor dari PT.AKM adalah 150 perusahaan garmen yang ada di Indonesia yang
memproduksi jenis yang sama dan pesaing untuk negara asing adalah negara China.
Hal ini dikarenakan harga jual pakaian dari negara China yang lebih murah
dibandingkan PT.AKM.
2. VISI
DAN MISI PERUSAHAAN
Visi Perusahaan
Perusahaan memiliki visi yaitu ” Menjadi perusahaan
garmen terbaik di Indonesia”. Visi ini didasari atas pertimbangan bahwa banyak
perusahaan lain sebagai kompetitor yang bergerak di bidang garmen sehingga
memberikan dorongan bagi PT. AKM untuk menjadi yang terbaik di bidang garmen.
Misi Perusahaan
PT.
AKM mengembankan misi untuk membina hubungan yang baik dengan para pemegang
saham, serta pemberdayaan sumber daya manusia dengan menerapkan budaya 5S (seiri,
seiton, seiso, seiketsu, shitsuke). Hal ini dilandasi pertimbangan bahwa
perusahaan dapat membuat alokasi sumber daya manusia melalui perencanaan sumber
daya manusia yang memiliki budaya kerja 5S sejalan dengan budaya perusahaan
sehingga dapat mencapai tujuan akhir yaitu meningkatkan pendapatan secara
keseluruhan.
3. PROSES
BISNIS
Pada saat ini PT. AKM hanya melayani pesanan garmen
dari Jepang. Pesanan tersebut berupa t-shirt, polo shirt, pakaian
olah raga, jaket, yang semuanya merupakan kebutuhan pakaian olahraga pelajar di
Jepang. Pada bagian produksi terdapat lima bagian yang harus dilalui, yaitu:
1) Cutting,
kegiatan yang dilakukan oleh karyawan yang meliputi pemotongan atau pengguntingan
pola-pola yang sudah ada, yang didapat dari Jepang.
2) Quality
Control, suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh pegawai
terhadap hasil cutting, agar tidak terjadi defect yang
dapat mengakibatkan kerugian.
3) Sewing,
kegiatan yang dilakukan oleh para karyawan untuk menjahit dan iron/tatami
kain yang telah dipotong.
4) Quality
Control (QC), suatu pemeriksaan kedua yang dilakukan
untuk mengetahui kualitas dari jahitan apakah telah sesuai dengan permintaan
dari pihak Jepang.
5) Finishing,
suatu kegiatan berupa pengepakan hasil produksi yang telah siap untuk diekspor.
4. PROFIL
SUMBERDAYA MANUSIA
Tenaga kerja di PT. AKM saat ini berjumlah 147 orang
karyawan tetap, yang terdiri dari 126 orang karyawan di bagian produksi dan 21
orang di bagian manajemen, administrasi, dan maintenance mesin. Secara
garis besar terdiri dari 3 divisi, yaitu: Impor dan Ekspor, Production,
dan Finance. Secara keseluruhan perusahaan ini dipimpin oleh seorang President
Director, yang membawahi Director dan General Manager. Jadwal
kerja yang dilaksanakan dalam perusahaan meliputi hari kerja dari Senin hingga
Sabtu dengan jam kerja untuk hari Senin sampai Jumat adalah pukul 08.00 sampai pukul
16.00 WIB, untuk hari Sabtu jam kerja pukul 08.00 – 13.00 WIB. Pada saat peak
season atau pada saat order sedang banyak, maka perusahaan menambah
pekerja harian agar dapat mengatasi kondisi tersebut. Sistem pengupahan di
perusahaan ini menggunakan sistem pengupahan bulanan. Upah bulanan diterima
pada setiap akhir bulan, dan setiap tahunnya diberikan THR dan bonus. Selain
itu, karyawan juga mendapatkan fasilitas berupa makan siang di kantin, mess atau
tempat tinggal untuk para karyawan. Perusahaan juga sekali waktu memberikan
pelatihan, seminar, dan kursus untuk pengembangan ketrampilan dan keahlian
penunjang lainnya, sehingga pengetahuan dan kemampuan karyawan dapat terus
berkembang yang memungkinkan adanya peningkatan karir bagi karyawan itu
sendiri. Kursus dan pengembangan keterampilan ini tidak teratur dilakukan,
tergantung kebutuhan perusahaan. Yang biasa dilakukan adalah apabila pihak
Jepang meminta PT.AKM untuk memproduksi model baru, maka PT.AKM langsung memberikan
pengembangan keterampilan tersebut. Pengembangan keterampilan yang butuh
keahlian khusus dan tidak tersedia di Indonesia, maka pengajaran langsung
dilakukan dari pihak Jepang.
5. NILAI-NILAI
BUDAYA KERJA
PT. AKM Bekasi memiliki lima nilai dasar budaya yang
menjadi pedoman bagi karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban dalam
perusahaan. Nilai-nilai dasar budaya tersebut adalah:
1. Budaya
seiri (Ringkas)
Hanya
barang yang perlu saja berada ditempatnya. Mengasingkan barang-barang yang tidak
diperlukan di tempat kerja.
2. Budaya
seiton (Rapi)
Setiap
item yang masih diperlukan dalam pekerjaan, tersedia di tempatnya dan
jelas status keberadaannya. Setiap item dan tempat penyimpanannya
mempunyai nama atau kode identifikasi yang distandarkan. Setiap orang mematuhi
aturan penyimpanan dan ada mekanisme penyimpanan yang pasti. Menyusun
barang-barang yang diperlukan dengan teratur, supaya mudah diambil dan
digunakan.
3.
Budaya seiso (Resik)
Membersihkan
dan memeriksa. Hilangkan sumber penyebab kotor.
4.
Budaya seiketsu (Rawat)
Membuat
standarisasi ringkas, rapi, resik. Melaksanakan standarisasi di tempat kerja. Mempertahankan
Kondisi Optimum. Mewujudkan Tempat Kerja yang bebas kesalahan.
5.
Budaya shitsuke (Rajin) Terbiasa
merawat Ringkas, Rapi dan Resik. Terbiasa melaksanakan standar kerja. Mengembangkan
kebiasaan positif.
Pada awalnya
sikap kerja 5S diterapkan pada perusahaan K. Industries Ltd yang merupakan
perusahaan joint venture dengan PT. AKM. Setelah joint venture,
PT. AKM meneruskan sikap kerja 5S dan menerapkannya sebagai budaya kerja 5S
hanya pada bagian produksi. Kemudian budaya kerja 5S tersebut dikembangkan oleh
PT. AKM, tidak hanya ditetapkan pada bagian produksi saja tetapi menjadi budaya
kerja di PT. AKM. Sejak awal berdiri PT. AKM belum pernah mengadakan program
penyegaran budaya kerja 5S kepada seluruh karyawan. Penjelasan budaya kerja 5S
hanya dilakukan kepada karyawan pada saat rekrutmen. PT.AKM sendiri belum
memiliki audit 5S secara internal di perusahaan. Apabila pada kegiatan
operasional dirasa kurang dalam pelaksanaan 5S, maka pihak manajemen akan memperingatkan
karyawan di waktu briefing yang biasa dilaksanakan 15 menit sebelum memulai
pekerjaan. Upaya lain yang dilakukan oleh manajemen PT. AKM ialah menempelkan
tulisan dan gambar di area kerja, yang berfungsi untuk mengingatkan karyawan terhadap
budaya kerja 5S.
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Kelebihan:
·
Perusahaan Garmen ini hanya melayani
pesanan garmen dari Jepang saja, sehingga perusahaan ini menerapkan strategy
fokus pada pemasaran barangnya.
·
Penjelasan pmengani SDM dalam perusahaan
ini cukup jelas
·
Memiliki nilai-nilai budaya yang sangat
baik, seperti 5s yang di sebutkan diatas.
·
Pengembangan keterampilan yang butuh
keahlian khusus dan tidak tersedia di Indonesia, maka pengajaran langsung
dilakukan dari pihak Jepang.
·
Perusahaan juga sekali waktu memberikan
pelatihan, seminar, dan kursus untuk pengembangan ketrampilan dan keahlian
penunjang lainnya, sehingga pengetahuan dan kemampuan karyawan dapat terus
berkembang yang memungkinkan adanya peningkatan karir bagi karyawan itu sendiri
2. Kelemahan:
·
Perencanaan SDM masih belum sesuai
dengan visi dan misi yang ada di dalam perusahaan
·
Tidak dijelaskan bagaimana cara untuk
mendapatkan pengajar yang dilakukan langsung oleh pihak jepang, bukannya itu
akan memakan biaya yang lebih banyak
·
Kurangnya sosialisasi dalam menerapkan
nilai-nilai budaya 5s tersebut
·
Tidak diberi tahu bagaimana pengukuran
kinerja prestasi karyawan guna meningkatkan kinerja, baik itu jabatan atau
tingkat posisi karyawan dalam perusahaan.
SARAN
Sebaiknya perusahaan
harus mampu menerapkan visi dan misi kepada seluruh karyawan dari atas sampai
bawah. Kemudian, meminimalisir adanya karyawan atau pengajar yang langsung di
datangkan dari Jepang, karena menurut saya lebih baik dari dalam sendiri dengan
orang-orang yang benar-benar meiliki keahliah khusus berdasarkan stardardisasi
yang telah ditentukan perusahaan tersebut. Perlunya reward atau bonus guna
menunjang dan menambah motivasi seluruh karyawan PT. AKM dalam bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar