Sabtu, 09 Juni 2012

PERENCAAN STRATEGI


BAB 1 . PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Juga merupakan sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.

1.2  PENTINGNYA PERENCANAAN STRATEGIS
Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis (strategic planning). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi.Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis. Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategis
Tujuan dari perencanaan strategis ialah: manajemen berbasis kinerja Sektor publik lamban dalam mengadopsi manajemen strategis dibandingkan sektor bisnis karena birokrasi publik lebih mengutamakan pelaksanaan fungsi dan tanggungjawab ketimbang tujuan atau hasil (result). Dalam manajemen strategis pernyataan tujuan harus : 1. Terarah , dg pernyataan spesifik menyebutkan kondisi yg ingin dicapai 2. Batas waktu kapan tiap-tiap tujuan hendak diwujudkan jelas 3. Terukur, sehingga bisa dievaluasi sejauhmana tujuan dapat diwujudkan

1.3  ELEMEN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
1.      Strategi Komunikasi. Pengembangan strategi komunikasi adalah penting untuk efektif pengembangan dan pelaksanaan rencana strategis. Dalam komunikasi strategi, Anda harus menentukan siapa yang akan terlibat dalam proses perencanaan, bagaimana mereka akan terlibat dan apa yang dikomunikasikan kepada siapa pada staf.
2.      Perencanaan Strategis Task Force. Pengembangan tim inti pemimpin organisasi wajib dalam penciptaan efektif dari rencana strategis. Setiap anggota gugus tugas yang harus mewakili wilayah bisnis kunci atau departemen organisasi untuk memastikan rencana tersebut telah luas organisasi masukan dan membeli-di. Gugus tugas bertemu secara teratur dengan jelas kiriman yang akan disajikan pada setiap pertemuan.
3.      Visi Pernyataan. Pernyataan visi organisasi mereka hanya peta jalan untuk masa depan. Arah organisasi harus luas untuk mencakup semua bidang dampak tapi sempit cukup jelas mendefinisikan jalan.
4.      Pernyataan Misi. Misi organisasi adalah definisi dari siapa dan apa yang mereka. Seringkali pernyataan misi termasuk tujuan dan nilai-nilai inti organisasi.
5.      Nilai - nilai keyakinan dasar organisasi dalam cara mereka beroperasi. Nilai dapat memberikan pedoman bagi manajemen dan staf untuk perilaku organisasi diterima. Sering berhubungan dengan nilai-nilai budaya organisasi organisasi.
6.      Tujuan – tujuan adalah strategi berbasis luas yang diperlukan untuk mencapai misi organisasi Anda.
7.      Tujuan – tujuan yang spesifik terukur, berorientasi pada aksi, realistis dan waktu terikat strategi yang mencapai tujuan organisasi dan visi.
8.      Tugas - tugas adalah peristiwa ditindaklanjuti khusus yang ditugaskan untuk individu / departemen untuk mencapai. Mereka juga harus spesifik, terukur dan terikat waktu.
9.      Strategi Implementasi - setelah rencana telah digariskan, strategi taktis dibangun yang memprioritaskan inisiatif dan meluruskan sumber daya. Strategi pelaksanaan menarik semua potongan berencana bersama-sama untuk memastikan kolektif tidak ada bagian yang hilang dan bahwa rencana
layak. Sebagai bagian dari strategi implementasi, standar akuntabilitas yang dimasukkan ke dalam tempat untuk memastikan implementasi berlangsung.
10.  Pemantauan Rencana Strategis - selama pelaksanaan rencana strategis, sangat penting untuk memantau keberhasilan dan tantangan dari asumsi perencanaan dan inisiatif. Ketika mengevaluasi keberhasilan rencana, Anda harus melihat secara obyektif pada kriteria pengukuran didefinisikan dalam tujuan kita dan tujuan. Mungkin perlu untuk memperlengkapi kembali rencana dan yang asumsi jika unsur-unsur rencana yang keluar jalur.
1.4  MANFAAT DAN PERANAN PERENCANAAN STRATEGI

a)      Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
b)      Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau
dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
c)      Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
d)     Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
e)      Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
f)       Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

1.5  TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
a)      Perumusan misi perusahaan;
b)      Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
c)      Penentuan arah, sasaran dan strategi;
d)     Identifikasi program dan proyeksi keuangan.

BAB 2. ANALISIS RENCANA DAN PERENCANAAN STRATEGIS
2.1 MANFAAT DAN PERANAN RENCANA STRATEGIS
v  Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.

v  Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.

v  Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.

v  Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.

v  Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.

v  Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

2.2 PENDEKATAN ATAU METODE PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 
Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan
lingkup dan titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain
pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik
berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.
1.      Pendekatan Klasik
Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global.
Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.
2.      Pendekatan Non-Klasik
Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.
3.      Pendekatan Administratif
Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.
4.      Pendekatan Keperilakuan
Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.
2.3 TAHAP DAN KERANGKA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
v  Perumusan misi perusahaan;
v  Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
v  Penentuan arah, sasaran dan strategi;
v  Identifikasi program dan proyeksi keuangan.
2.4 MANAJEMEN STRATEGIS, KEBIJAKAN BISNIS, DAN PERENCANAAN STRATEGIS
Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.

Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.

2.5 EVOLUSI DARI MANAJEMEN STRATEGI

Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:
Tahap I         : Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial yang baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.

Tahap II       : Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu yang lebih lama.

Tahap III      : Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar dan persaingan dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.

Tahap IV      : Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya saing dan membantuk menciptakan masa depan.

Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis terdiri dari lima tingkatan:
I.             Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai instrumen;
II.          Long range planning;
III.       Businees strategic planning;
IV.       Corporate strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.
V.          Strategic management.

2.6 MODEL PROSES MANAJEMEN STRATEGIS


Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan badan usaha (corporate).
Business Strategic Planning:
v  Misi unit usaha.
v  Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.
v  Perumusan dan evaluasi program khusus.
v  Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk pengendalian manajemen.
v  Penganggaran tingkat unit usaha.
v  Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.

Corporate Strategic Planning:
v  Visi badan usaha.
v  Postur strategis dan pedoman perencanaan.
v  Misi unit usaha.
v  Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.
v  Perumusan strategi fungsional.
v  Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.
v  Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.
v  Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.
v  Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.
v  Penganggaran tingkat unit usaha.
v  Penganggaran tingkat fungsional.
v  Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis dan operasional.
Model perencanaan strategis menurut Pearce II dan Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit usaha dan badan usaha.
v  Company mission.
v  Company profile.
v  External environment.
v  Strategic analysis and choice.
v  Long term objective
v  Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).
v  Annual objectives
v  Functional strategies.
v  Policies

2.7 TUJUAN ANALISIS
Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning.
Ruang lingkup :
v  Lingkungan
v  Keadaan intern perusahaan
v  Peramalan

Jenis dan sumber informasi :
  1. Intern: data perusahaan dan data dan informasi yang dikumpulkan perusahaan
  2. Ekstern: data sekunder, data dan informasi yang diperoleh dari hasil survai atau pengamatan.

2.8 PROSES DAN PERALATAAN ANALISIS

1.      Analisis Lingkungan:
a.       Ekonomi (business cycle, inflasi dan deflasi, kebijakan moneter, neraca pembayaran.
b.      Pemerintah/perundang-undangan (pusat dan daerah, pemerintah pembeli terbesar, subsidi, perlindungan industri, kebijakan pemerintah).
c.       Pasar/saingan (perubahan struktur kependudukan, distribusi pendapatan, alur hidup produk/layanan, kemudahan akses masuk, rintangan masuk).
d.      Teknologi (bahan baku, cost of labor, sub-assemblies, dan perubahan teknologi).
e.       Geographies (lokasi, nusantara)
f.       Sosial budaya (cita rasa, nilai yang beruang).
2.      Analisis Keadaan Intern Perusahaan:
a.       Organisasi (misi, maksud, dan tujuan; Sarana/fasilitas dan teknologi yang dimiliki; Sistem dan prosedur kerja).
b.      Fungsi perusahaan (produksi, pemasaran, keuangan, personalia – SDM).
3.      Peralatan Analisis: Peramalan
a.       Arti dan peranan peramalan (REPO: rasional, estimate, preparasi, dan operasional).
b.      Ruang lingkup peramalan.
c.       Langkah peramalan.
d.      Teknik dan metode peramalan.
e.       Contoh peramalan.

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
2. Tujuan dari perencanaan strategis ialah: manajemen berbasis kinerja Sektor publik lamban dalam mengadopsi manajemen strategis dibandingkan sektor bisnis karena birokrasi publik lebih mengutamakan pelaksanaan fungsi dan tanggungjawab ketimbang tujuan atau hasil (result).
3. Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis (strategic planning).
3.2  PENDAPAT KELOMPOK
1.  Rencana strategis sangat dibutuhkan oleh sebuah perusahaan agar perusahaan tersebut dapat maju dan berkembang sesuai dengan tujuan persuahaan tersebut.
2. Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis (strategic planning).
3. Tujuan dari perencanaan strategis ialah: untuk menetukan langkah-langkah dalam menyusun rencana perusahaan kedepannya.


DAFTAR PUSTAKA
Thantawi As, SE, MS, 2009, Pengantar Manajemen, edisi satu, Biro Penerbitan Fak. Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang.

Tidak ada komentar: