Sabtu, 09 Juni 2012

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA


STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK, MONOPOLI DAN OLIGOPOLI

PASAR MONOPOLISTIK
Adalah salah Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
bentukTeori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan karena ketidak puasan terhada dya analisis model persaingn sempurna (perfect competition) maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara satu poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil, contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
Sifat-sifat Monopolistik
  • Untuk unggul di perlukan keunggulan persaingan yang berbeda
  • Mirip dengan persaingan sempurna
  • Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
  • Relatif keluar masuk pasar
  • citra perusahaan.
Ciri-ciri sifat persaingan yang monopolistik
  1. Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.
  2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.
  3. perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
  4. N  Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.
  5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
  6. kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen.
  7. Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing­ masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
¬  Produk yang terdiferensiasi
¬  Maksimasi laba dan minimisasi rugi jangka pendek
¬  Laba ekonomi nol dalam jangka panjang
¬  Biaya Marginal sama dengan penerimaan marginal
¬  Jumlah produsen Banyak dalam indusri (large number of firms)
PERMINTAAN PASAR MONOPOLISTIK
Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek, keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar dari biaya rata-rata. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang daapat dinikmati oleh perusahaan. Sedangkan besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian yang diderita adalah kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap pendapatan. Kerugian dapat diminimumkan saat MR=MC. Dalam jangka panjang, akan semakin banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Tindakan Non Harga Pasar Tindakan non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya.
Tindakan non harga dapat dibedakan menjadi dua jenis :
►    Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan  perusahaan-perusahaan lain.
►    Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal dari sifat barang yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini harga bukan lah factor yang  bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga pasar ini mampu menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga membuat pembeli mau membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga. Dalam pasar persaingan monopolistik, koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga dan produk karena setiap penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha monopolis) sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak horisontal seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau produk non homogen) dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain. Dalam persaingan produk, setiap penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang buatan perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap penjual bisa berperilaku sebagai monopolistik kecil. Jika koperasi menaikkan harga jualnya sedikit lebih mahal dibandingkan harga jual dari pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan konsumen secara total dari koperasi ke pesaingnya
PASAR OLIGOPOLY
adalah struktur pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual sedikit, maka selalu ada hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh penjual harus dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain, reaksi pesaing terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar oligopoli. Di Indonesia, dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal, yang menandakan bahwa banyak koperasi di Indonesia beroperasi di dalam pasar oligopoli, yakni struktur pasar dengan jumlah penjual yang sedikit. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh banyak koperasi disamping sebagai upaya meningkatkan efisiensi, juga untuk menghindari persaingan yang ketat antar penjual
Dalam struktur pasar seperti ini, jika koperasi menjual produknya yang homogen ke para anggota dengan harga yang lebih murah dari pesaing-pesaingnya, maka pesaing-pesaingnya segera meresponsnya dengan tindakan yang sama, yakni menurunkan harga, yang memunculkan perang harga. Jika proses ini terus berlangsung, koperasi yang kondisi keuangannya lemah akan tersingkir dari pasar strategi yang dapat dilakukan oleh koperasi untuk bisa bertahan di pasar dengan struktur oligopili adalah strategi harga dan non-harga. Dalam strategi harga,pasar ada empat pilihan: (a) melakukan kebijakan harga aktif, yakni menerapkan harga (secara perlahan) dibawah harga pesaingnya; (b) kebijakan harga sama dengan pesaingnya; (c) kebijakan harga pasif yakni mengikuti pemimpin harga; dan (d) kebijakan harga penjarah. Strategi harga mana yang dipilih oleh koperasi sangat tergantung pada apakah koperasi memiliki kemampuan yang sama atau lebih kuat atau lebih rendah dari pesaingnya. .
Untuk meningkatkan penjualan tanpa mengakibatkan perang harga, masih menurut mereka, koperasi dapat mengadakan pembedaan produk (dalam mutu atau bentuk) dengan pesaing-pesaingnya dan .advertensi yang memungkinkan koperasi menjual dalam jumlah yang lebih besar dengan harga yang sama atau dengan harga yang sedikit lebih rendah tanpa menimbulkan perang harga. kemampuan pesaing oligopolistik menyingkirkan koperasi dengan perang harga sangat tergantung pada faktor-faktor berikut. Pertama, perbedaan keunggulan biaya. Jika biaya produksi dari koperasi lebih rendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, koperasi bisa bertahan di pasar. Kedua, posisi likuiditas dari pesaing. Jika pesaing memiliki dana yang besar yang cukup untuk melakukan perang harga dengan penerapan harga yang lebih ekstrem (harga predator), maka koperasi bisa tergusur dari pasar karena tidak mampu terus menerus menurunkan harga. Ketiga, keinginan para
Struktur pasar atau industri oligopoly (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk memengaruhi harga pasar. Produk dapat homogeny atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan memengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industry. Struktur pasar oligopoly sering kali terlacak sebagai akibat adanya halangan suatu halangan masuk tertentu, seperti economies of scale, larangan legal, merek yang kuat melalui iklan bertahun-tahun, atau biasa juga kendali atas adanya sumberdaya penting.Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoly mendekati pasar monopoli. Contoh industry mobil.
Ciri-ciri pasar oligopoli :
  1. Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi barang-barang manufaktur untuk keperluan masyarakat.
  2. Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari jenis merk yang sama.
  3. Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul, jika sebuah industri atau perusahaan memiliki tingkat teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
Oligopoli juga dapat ditimbulkan oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan besar sehingga mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat lebih mereka kuasai.
  • Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu sarna lain.
Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis barang yang mereka jual
Sifat-sifat oligopoly
  • Harga produk relative sama
  • Perbedaan produk merupakan kunci sukses
  • Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar
  • Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya

Karakteristik Pasar Oligopoly
  1. Hanya sedikit perusahaan dalam industry (few number of firms)
  2. Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or differentiated product)
  3. Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (Interdependence Decisions)
  4. Kompetisi non harga
Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat besar. Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
Keseimbangan Oligopoly
Perusahaan yang bergerakdalam pasar oligopoly disebut oligopolis (oligopolist). Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bilalaba maksimum tercapai. Analisis keseimbangan oligopoly tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi. Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan harga, tetapi juga kemampuan memprediksi prilaku pesaing. Karena itu oligopolies akan mencapai keseimbangan jika perusahaan dapat melakukan apa yang dapay dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk mengubah jumlah output dan harga. Demikian juga dengan para pesaing. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoly, sehingga para ekonomi mengembangkan beberapa modeluntuk menganalisi perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak ada satupun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.
Berbagai model yang terdapat di oligopoly:
  1. Kartel
  2. Kepemimpinan harga
  3. Teori permainan
  4. Kurva permintaan patah
Perbandigan antara oligopoly dengan pasar lainnya :
µ  Harga biasanya lebih tinggi dalam oligopoly
µ  Laba lebih tinggi dalam oligopoly
Dampak negatif oligopi terhadap perekonomian:
  • Keuntungan yang yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka panjang
  • Timbul inifisiensi produksi
  • Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan
  • Harga tinggi yang relatif stabil (sulit turun) menunjang inflasi yang kronis
  • Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli
  • Pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru untuk masuk kepasar untuk menciptakan persaingan
  • Diberlakukannya undang-undang anti kerja sama antar produsen.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Jika terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli maka perusahaan-perusahaan ini berada dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwastruktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Keadaan ini merupakan semacam bentuk campuran antara persaingan bebas yang sarna sekali sempuma dengan monopoli yang sama sekali mumi. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisi­kondisi pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.
 MONOPOLI

Monopoli adalah struktur pasar yang dicirikan dengan penjual tunggal dari sebuah produk yang sangat didiferensiasi. Karena sebuah perusahaan monopoli adalah penyedia satu-satunya untuk sebuah komoditas yang diinginkan, perusahaan monopoli itu adalah industri itu sendiri. Produsen setiap produk harus bersaing memperebutkan pangsa pasar dari pembelian konsumen, tetapi perusahaan monopoli tidak menghadapi persaingan yang efektif untuk penjualan produknya baik dari pesaing yang ada maupun yang potensial. Ini memungkinkan perusahaan monopoli tersebut untuk menentukan harga dan keluaran secara bersamaan untuk perusahaan (dan untuk industri yang bersangkutan). Hambatan masuk atau keluar yang besar seringkali merintangi para pendatang potensial dan menawarkan kesempatan untuk memperoleh laba ekonomi, bahkan dalam jangka panjang, baik kepada perusahaan monopoli yang efisien maupun yang tidak efisien.

Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Persaingan

Dua kondisi kunci menentukan tingkat persaingan di satu pasar tertentu: jumlah dan ukuran relative pembeli dan penjual dipasar tertentu, dan sampai sejauh mana produk tersebut distandarisasi. Faktor-faktor ini pada gilirannya dipengaruhi oleh sifat produk dan system produksi, ruang lingkup pendatang potensial dan karakteristik pembeli. Hubungan-hubungan ini dijabarkan dalam bagian-bagian berikut ini.

Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Struktur Pasar

Tersedianya barang pengganti yang baik untuk sebuah produk akan meningkatkan derajat persaingan dalam pasar untuk produk itu. Untuk mengilustrasikan jasa kereta api diantara dua titik umumnya hanya ditawarkan oleh satu kereta api. Tetapi jasa transportasi lainnya tersedia pula dari beberapa sumber, dan kereta api bersaing dengan jalur bis, perusahaan truk, angkutan air, pesawat udara dan mobil pribadi. Kemampuan subtitusi diantara cara-cara transportasi ini untuk jasa kereta api meningkatkan persaingan dalam pasar jasa transportasi.
Adalah penting untuk disadari bahwa struktur pasar tidak bersifat statis. Di abad 1800-an dan awal 1900-an kereta api hanya menghadapi sangat sedikit persaingan. Karena itu kereta api dapat mengenakan harga yang sangat tinggi dan memperoleh laba monopoli. Karena eksploitasi ini dikeluarkan undang-undang yang memberikan kewenangan kepada public untuk mengatur tarif angkutan kereta api. Perusahaan-perusahaan lain didorong oleh laba perusahaan kereta api untuk mengembangkan system jasa transportasi yang bersaing yang pada akhir mengarah pada struktur pasar yang jauh lebih bersaing. Saat ini, hanya sedikit orang yang berargumentasi bahwa kereta api memiliki kekuatan monopoli yang berarti, dan peraturan public untuk kereta api dikurangi untuk mengakui fakta ini.
Karakteristik fisik dari sebuah produk dapat juga mempengaruhi struktur persaingan dari pasarnya. Rasio yang rendah antara biaya distribusi dengan biaya total, misalnya, cenderung meningkatkan persaingan dan memperluas wilayah geografis dimana sebuah produsen tertentu dapat bersaing. Sifat produk yang mudah rusak menghasilkan pengaruh yang berlawanan. Jadi dalam mempertimbangakan tingkat persaingan untuk sebuah produk, sifat nasional, regional dan local dari sebuah pasar harus dipertimbangkan.

Pengaruh Karakteristik Produk Terhadap Persaingan

Ketika skala efisien minimum adalah besar dalam kaitannya dengan keseluruhan keluaran industri, hanya sedikit perusahaan yang mampu memperoleh ukuran keluaran yang diperlukan untuk efisiensi yang produktif. Dalam situasi seperti itu, tekanan persaingan hanya memungkinkan beberapa perusahaan untuk bertahan dalam sebuah industri. Sebaliknya ketika skala efisien minimum adalah kecil dalam hubungannya dengan keluaran keseluruhan industri, banyak perusahaan akan mampu mencapai keluaran yang diperlukan untuk operasi yang efisien. Dengan mempertahankan semua semua lainnya tetap sama, persaingan cenderung paling ketat ketika terdapat banyak pesaing yang efisien di pasar, daripada ketika hanya terdapat sedikit pesaing. Hal ini terutama benar ketika perusahaan yang lebih kecil dari skala efisien minimum menghadapi biaya produksi yang cukup jauh lebih tinggi dan ketika konstruksi pabrik skala efisien minimum memerlukan komitmen hanya pada sumber daya yang tidak terlalu banyak atau ketika perusahaan-perusahaan yang lebih kecil tidak menghadapi kerugian dalam bidang produksi, skala ekonomi hanya memiliki sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap potensi persaingan dari perusahaan-perusahaan baru atau pendatang.

Pengaruh Kondisi Masuk dan ke Luar Terhadap Persaingan

Mempertahankan laba yang diatas normal atau inefisiensi produksi dari sebuah perusahaan monopoli dalam jangka panjang memerlukan hambatan yang berarti terhadap masuknya perusahaan baru, mobilitas dalam industri, dan hambatan untuk ke luar dari industri. Hambatan masuk adalah setiap factor atau karakteristik industri yang menciptakan keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang ada dibandingkan para pendatang baru. Hak-hak hokum seperti paten dan lisensi dapat menyajikan hambatan yang kuat terhadap para pendatang baru dalam industri farmasi, televisi kabel, penyiaran televisi dan radio dan di industri-industri lainnya. Faktor –faktor lainnya kadang-kadang menciptakan hambatan masukan, termasuk skala ekonomi yang cukup besar, ruang lingkup ekonomi, modal yang besar atau persyaratan tenaga kerja terlatihdan ikatan dengan loyalitas konsumen yang diciptakan melalui periklanan dan alat-alat lainnya.
Faktor-faktor yang menciptakan hambatan masuk kadang-kadang menghasilkan keuntungan kompensasi bagi para konsumen. Walaupun paten dapat mengarah pada laba monopoli bagi perusahaan yang menemukan, paten juga dapat mendorong pengembangan produk atau proses baru yang bernilai. Walaupun perusahaan-perusahaan terkemuka yang sangat efisien atau inovatif menyulitkan bagi perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar dan bagi perusahaan-perusahaan yang tidak memimpin untuk berkembang, mereka juga memiliki pengaruh yang menguntungkan berupa menurunkan harga industri dan meningkatkan mutu produk. Karena itu evaluasi yang lengkap terhadap pengaruh ekonomi dari hambatan masuk melibatkan pertimbangan baik terhadap biaya maupun manfaat.
Sementara hambatan masuk memiliki potensi untuk merintangi persaingan dengan mempersulit pemasukan baru atau pertumbuhan, kekuatan-kekuatan persaingan dapat juga diturunkan melalui hambatan ke luar. Hambatan ke Luar adalah setiap batasan terhadap kemampuan perusahaan-perusahaan yang ada untuk menyebarkan ulang aktiva mereka dari satu industri atau lini lainnya. Selama akhir dasawarsa 1980-an, misalnya, beberapa pemerintah Negara bagian Amerika Serikat memulai diberlakukannya ketentuan hokum yang merintangi penutupan pabrik oleh perusahaan-perusahaan besar dalam industri baja, kaca, mobil dan industri-industri lainnya. Dengan mengenakan denda atau pajak yang sangat besar atau mengharuskan pengeluaran yang cukup besar untuk pelatihan ulang pekerja, peraturan-peraturan ini menciptakan hambatan keluar yang berarti.
Dengan merintangi penyebaran ulang aktiva yang umum dalam setiap lingkungan yang bersaing ketat, hambatan ke luar dapat secara dramatis meningkatkan baik biaya maupun resiko menjalankan bisnis. Jadi, sekalipun kita jelas dapat bersimpati dengan penyesuaian yang sulit yang dihadapi baik oleh para individu maupun perushaan yang dipengaruhi oleh penutupan pabrik, tindakan pemerintah yang menciptakan hambatan ke luar dapat memiliki pengaruh yang tidak diinginkan berupa rintangan terhadap pengembangan industri dan persaingan pasar.

Pengaruh Pembeli terhadap Persaingan

Tingkap persaingan dalam sebuah pasar dipengaruhi oleh para pembeli di samping para penjual. Jika hanya terdapat sedikit pembeli, akan terdapat lebih sedikit persaingan daripada jika terdapat banyak pembeli. Monopsoni, sebuah pasar dengan hanya ada satu pembeli, terjadi ketika satu perusahaan mendominasi pasar tenaga kerja local, ketika sebuah pabrik makanan atau daging mendominasi pasar pertanian local dalam pengadaan kontrak pertahanan dengan pemerintah dan dalam pasar perantara untuk beberapa barang konsumen yang tahan lama, seperti alat rumah tangga yang dijual melalui jaringan eceran yang besar.
Monopsoni lebih umum dalam pasar factor masukan daripada dalam pasar untuk permintaan akhir. Dalam bentuk efisiensi ekonomi, monopsoni sama sekali tidak berbahaya dan kadang-kadang bahkan dapat menguntungkan, dalam pasar dimana pembeli monopsoni menghadapi sebuah monopoli atau hanya beberapa penjual. Misalnya mempertimbangkan kasus kota dimana satu-satunya tempat kerja untuk para tenaga kerja tidak terlatih. Pabrik tersebut merupakan sebuah monopsoni karena ia adalah satu-satunya pembeli tenaga kerja dan ia dapat menggunakan kekuasaannya untuk menurunkan tariff upah sampai dibawah tingkat persaingan. Tetapi jika para pekerja mengorganisasikan sebuah serikat kerja untuk melakukan penawaran bersama dengan majikan mereka, penjual tenaga kerja yang monopoli akan tercipta dan dapat mengimbangi kekuasaan monopsoni majikan tersebut dan meningkatkan tariff upah kea rah ketentuan pasar yang bersaing. Monopsoni tidak hanya dapat diterima dalam situasi seperti ini, tetapi kadang-kadang didorong oleh kebijakan publik.

Persaingan Murni
Karakteristik pasar yang dijabarkan dalam bagian sebelumnya sangat menentukan tingakat persaingan di pasar untuk setiap barang atau jasa. Dalam bagian ini kami akan membahas persaingan murni secara lebih rinci ; struktur pasar monopoli dibahas dalam bagian berikutnya.
Persaingan murni terjadi ketika para produsen individual di pasar tidak memiliki pengaruh atas harga; mereka adalah para pengambil harga sebagaimana diperbandingkan dengan penentu harga. Tidak adanya pengaruh terhadap harga ini memerlukan kondisi berikut ini :
• Sejumlah besar pembeli dan penjual. Setiap perusahaan dalam industri memproduksi sebagian kecil dari keluaran industri dan setiap pelanggan hanya membeli sebagian kecil dari produk total.
• Homogenitas produk. Keluaran setiap perusahaan dipandang oleh para pelanggan sebagai prudk yang pada dasarnya sama dengan keluaran setiap perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
• Kebebasan masuk dan ke luar. Perusahaan-perusahaan tidak dibatasi untuk memasuki atau meninggalkan industri.
• Penyebaran informasi sempurna. Informasi tentang biaya, harga dan mutu produk diketahui oleh semua pembeli dan semua penjual di pasar.

Keempat kondisi dasar ini, yang diperlukan untuk keberadaan sebuah struktur pasar yang bersaing murni merupakan persayaratan yang terlalu membatasi untuk benar-benar terdapat dalam pasar-pasar actual. Walaupun pasar surat berharga dan barang-barang komoditas mendekati pasar ideal yang bersaing sempurna, ketidaksempurnaan pun terdapat dipasar-pasar ini. Misalnya akuisisi sebagian besar surat berharga sebuah perusahaan oleh “para pemburu” perusahaan jelas mempengaruhi harga pasar dari saham dan obligasi perusahaan tersebut, setidaknya dalam jangka pendek. Walaupun demikian beberapa perusahaan harus mengambil keputusan-keputusan harga tanpa pengendalian apapun terhadap harga dan penelitian terhadap struktur pasar yang bersaing sempurna memberikan gagasan tentang keputusan-keputusan penetapan harga ini. Yang lebih penting lagi, pemahaman yang jelas tentang persaingan murni memberikan titik rujukan untuk menganalisis struktur pasar yang lebih umum ditemui berupa persaingan monopolistis dan oligopoli.

Penentuan Harga Pasar

Harga untuk sebuah industri yang bersaing ditentukan oleh penawaran dan permintaan agregat; perusahaan-perusahaan individual tidak memiliki pengendalian terhadap biaya. Kurva permintaan industri total untuk produk mencerminkan gabungan jumlah yang akan dibeli oleh para pembeli individual setiap harga; kurva penawaran industri mencerminkan gabungan jumlah yang rela ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan individual diberbagai harga. Titik potong dari kurva penawaran dan penawaran industri tersebut menentukan harga pasar.



DAFTAR PUSTAKA:

Tidak ada komentar: