Senin, 11 Juni 2012

MENGELOLA KARIER KARYAWAN


PENGERTIAN  KARIER

perusahaan-perusahaan mulai menjadikan SDM sebagaisumberdaya utama dari suatu sehingga mulai terbentuk adanya departeman SDM dalam setiap perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan mulai mengungkapkan tentang perlunya perencanaandan pengembangan karier, informasi karier, konseling yang berhubungan dengankarier. Namun, tanggung jawab utama untuk perencanaan dan pengembanagan karier terletak  pada pribadi SDM itu sendiri.
Proses perencanaan memungkinkan SDM untuk mengetahui tujuan-tujuan karier dan jenjangyang mengarah pada tujuan tersebut. Karena itu, melalui aktivitas pengembangan SDM dapatmemilihcara untuk meningkatkan dirinya sendiri dan menentukan tujuan kariernya. Meskipunsaat ini kebanyakan kegiatan pengembangan SDM bersifat individual yang dilaksakan secarasukarela, dengan upaya-upaya individual termasuk prestasi kerja yang baik dan exposure yangsesuai. Dengan adanya dukungan dari manajemen, maka departemen SDM yang mengalola SDM menjadi terikat dan disini departemen SDM membantu menyusun perencanaan karier untuk keberhasilan SDM maupun perusahaan.
Perencanaan karier sebagai suatu system tidak akan menjamin karier seseorang akan berkembang tanpa ada respon dari karyawan. Namun dengan perencanaan karier ,setidaknyalebih baik, sehingga ketika peluang muncul, dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang berminat.Bila mana karyawan tidak merespon, perkembangan karier karyawan tersebut akan menjadilamban, dan akibatnya departeman SDM mungkin terlambat unntuk mengisi tempat-tempatluang dalam pekerjaan dengan SDM yang ada dalam perusahaan. Pengertian karier itu sendiriadalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang berkaitan dengan kerja yang ditempatiseseorang sepanjang hidupnya. Para pemberi kerja yang gagal membantu karyawannya untuk memfokuskan karier mereka di bidang yang menguntungkan organisasi mengalami kekurangan karyawan yang yakin pada diri mereka sendiri bahwa mereka siap menerima pekerjaan dantanggung jawab baru. Perencanaan karier yang efektif mempertimbangkan perspektif yang berpusat pada organisasi dan perspektif yan berpusat pada individu.


Perencanaan Karier 

Perencanaan karir adalah salah satu fungsi manajemen karir. Perencanaan karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh organisasi berkenaandengan karir pegawai, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu.Yang perlu digarisbawahi, perencanaan karir pegawai harus dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak, maka perencanaan karir pegawaitidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis. Sebuah program yang baik menyebutkan jalan karier dan meliputi penilaian kinerja, perkembangan, peluang untuk dipindahkan dan dipromosikan, serta beberapa perencanaan untuk sukses.

 Jalur Karier

 Jalur karir adalah pola urutan pekerjaan (Pattern of Work Sequence) yang harus dilalui pegawai untuk mencapai suatu tujuan karir. Tersirat di sini, jalur karir selalu bersifat formal, danditentukan oleh organisasi (bukan oleh pegawai).Jalur karir selalu bersifat ideal dan normatif. Artinya dengan asumsi setiap pegawai mempunyaikesempatan yang sama dengan pegawai lain, maka setiap pegawai mempunyai kesempatan yangsama untuk mencapai tujuan karir tertentu. Meskipun demikian, kenyataan sehari-hari tidak selalu ideal seperti ini. Ada pegawai yang bagus karirnya, ada pula pegawai yang mempunyaikarir buruk meskipun prestasi kerja yang ditunjukkannya bagus.

Dalam organisasi yang baik dan mapan, jalur karir pegawai selalu jelas dan eksplisit, baik titik-titik karir yang dilalui maupun persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan karir tertentu. Di lingkungan pegawai negeri, misalnya, dikenal jalur karir sruktural dan fungsional.Seorang dosen di perguruan tinggi, sebagai ilustrasi, boleh meniti karir di bidang struktural, boleh juga di bidang fungsional. Secara struktural, ia boleh menjadikan ketua jurusan, ketua program, pembantu dekan, dekan, pembantu rektor, dan bahkan rektor.

Tujuan Karier
 Pengembangan karir sebagai kegiatan Manajemen SDM pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan pekerjaan oleh para pekerja, agar semakin mampu memberikan kontribusi terbaik dalam mewujudkan tujuan bisnis organisasi atau perusahaan. Pelaksanaan pekerjaan yang semakin meningkat dan baik itu berpengaruh langsunng pada peluang bagi seorang pekerja untiuk memperoleh suatu jabatan yang diharapkan.

Tujuan atau sasaran karir adalah posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua syarat dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut.Yang penting dicatat, tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang pegawai memenuhi semua syarat yang harus dipenuhi. Misalnya seorang kepala subagian tidak otomatis menjadi kepala bagian meskipun ia telah memenuhi syarat untuk menjadi kepala bagian. Untuk menjadi kepala bagian, ia harus memenuhi syarat-syarat yang seringkali di luar kekuasaannya, misalnya ada tidaknya lowongan jabatan kepala bagian, keputusan dan preferensi pimpinan, adanya kandidat lain yang sama kualitasnya, dan sebagainya.


Pengembangan Karier 

Pengembangan karir adalah salah satu fungsi manajemen karir. Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepatuntuk mengembangkan potensi tersebut.Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Prosesini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerjaini kita mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja aktualnya). 

Konseling Karir 
Konseling karir adalah proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungandengan karir seorang pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalah tersebut. Dalam organisasi, terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai.Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo relatif cepat. Ada pulayang sangat serius sehingga mengganggu pekerjaan si pegawai sendiri maupun pekerjaan rekansekerja lainnya. Dalam keadaan seperti ini, konseling karir sangat diperlukan, baik oleh pegawaimaupun oleh organisasi. Bahkan organisasi yang cukup besar seringkali merasa perlumempekerjakan seorang pakar (konselor) yang khusus menangani masalah-masalah karir ini.

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KARIER 
Secara luas, manajemen karir meliputi seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan pegawai. Kegiatan ini di mulai dari proses penarikan (rekrutmen) pegawai, penempatan pegawai, pengembangan pegawai, dan berakhir pada pemberhentian pegawai.


PENUTUP

Kesimpulan
Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas.
Beberapa konsep yang dibicarakan dalam konsep manajemen kariri ini berhubungan dengan; Karir, Jalur karir, Tujuan / sasaran karir, Perencanaan karir, Pengembangan karir, Manajemen karir , Konseling karir.
Secara luas, manajemen karir meliputi seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan pegawai. Kegiatan ini di mulai dari proses penarikan (rekrutmen) pegawai, penempatan pegawai, pengembangan pegawai, dan berakhir pada pemberhentian pegawai.
Untuk menyatukan kebutuhan organisasi dan kebutuhan pegawai, diperlukan suatu manajemen yang menguntungkan kedua belah pihak. Dan untuk mecapainya diperlukan sumber daya manusia (disamping sumber daya lain). Di sisi lain, pegawai juga mempunyai rencana dan tujuan (karir) yang ingin dicapainya. Untuk itu diperlukan suatu sistem pengembangan karir pegawai. Upaya untuk mengsingkronkan kedua tujuan organisasi dan pegawai tersebut diperlukan suatu manajemen yang menguntungkan kedua belah pihak, dimana manajemen yang baik dan saling mengungtungkan ini terangkum dalam suatu sistem SDM yang terdiri dari banyak komponen.

Tidak ada komentar: